
BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina turut prihatin atas kasus mabuk kecubung di kota ini, yang telah memakan dua korban jiwa.
Mengingat kasus mabuk kecubung kian marak terjadi, ia menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin menyiagakan seluruh Puskesmas agar siap menangani korban-korban penyalahgunaan buah dari tanaman tersebut.
“Kami juga minta kepada camat, lurah hingga Ketua RT untuk terus memantau di lapangan,” kata Ibnu, Senin (15/7).
Selain itu, pihaknya mengevaluasi pelayanan rumah sakit dalam penanganan kasus penyalahgunaan kecubung ini. Sebab, menurutnya, akan lebih baik pasien-pasien mabuk kecubung ini mendapat perawatan dan pengobatan di rumah sakit umum.
“Untuk itu kita siagakan puskesmas,” imbuhnya.
Diakuinya, memang dampak negatif dari mengonsumsi kecubung adalah berhalusinasi, sehingga setiap korbannya diharapkan dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
“Kalau Ke Sambang Lihum itukan untuk untuk sakit jiwa, jadi apakah mereka yang berhalusinasi itu dianggap orang gila atau ODGJ,” tuturnya.
Ia pun berpesan agar masyarakat apalagi remaja agar lebih berhati-hati serta jangan mudah terpengaruh dengan hal-hal baru sehingga mencoba-coba.
Kepada masyarakat, terutama tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya, diimbau ikut berpartisipasi dalam mengawasi penyalahgunaan kecubung. “Mungkin perlu ambil tindakan di lapangan dengan koordinasi semua pihak agar jangan berkelanjutan,” tukasnya. via