Mata Banua Online
Selasa, Oktober 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

DPRD Imbau Masyarakat Menjaga Keluarga

by Mata Banua
14 Juli 2024
in Banjarmasin, Kotaku
0

BANJARMASIN – Disalahgunakan seperti narkoba, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin prihatin atas fenomena mabuk buah kecubung yang viral belakangan ini. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Matnor Ali.

Menurutnya, buah kecubung sebenarnya bisa digunakan untuk pengobatan. “Tapi mungkin karena narkoba seperti zenit dan lainnya, (yang) sekarang tidak ada. Mereka (pengguna) beralih ke situ, jadi dimanfaatkan (kecubung) ini,” ucap Matnor usai rapat paripurna di gedung DPRD Kota Banjarmasin, Jumat (12/7), seperti dikutip jejakrekam.com.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\14 Oktober 2025\5\Pasar Sentra Antasari pengelolaan resmi dikelola mandiri oleh Pemko Banjarmasin.jpg

Pemko Rapatkan Barisan ‘Sehatkan’ Pasar SA

13 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\14 Oktober 2025\5\Walikota Banjrmasin H.Muhammad Yamin jalin MoU dengan Kejari.jpg

Pemko dan Kejari Sinergi Cegah Tindak Pidana Korupsi

13 Oktober 2025

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, agar berhati-hati dan menjaga keluarga, baik itu anak, saudara, hingga orang tua. Supaya tidak ikut coba-coba. “Bagi yang sudah pernah mengonsumsi juga jangan diulangi lagi,” ujarnya.

Sebab dikatakan Matnor, efek kecubung ini tidak seperti jenis-jenis obat narkotika lain. Buah kecubung ini apabila dikonsumsi sembarangan bisa membuat orang menjadi gila. “Beberapa jenis obat mungkin bisa dipulihkan efeknya. Tapi kecubung ini bisa menghancurkan sel syaraf menjadi orang gila,” jelasnya.

Ia pun berharap ke depannya tak ada lagi penambahan kasus warga yang keracunan kecubung ini. Sebab dari tiga wilayah di Kalsel yang ditemukan kasus kecubung ini, Banjarmasin yang paling banyak. “Jangan sampai di Banjarmasin malah jadi yang terbanyak korbannya,” tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Mathari. Dirinya juga turut prihatin dan terkejut atas kejadian viral akibat kecubung ini. “Karena ini sudah sampai memakan korban jiwa,” tuturnya.

Ia pun meminta peran aktif pemerintah dalam mengawasi, sekaligus memberikan imbauan bahaya kecubung ini kepada masyarakat, apabila disalahgunakan.

Mulai itu peran di keluarga, RT, RW, hingga di tingkat kelurahan dan kecamatan. Semua kalangan perlu untuk terlibat. “Jangan sampai narkoba dan lainnya diberantas, tapi malah timbul alternatif lain, yakni kecubung. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.

Ke depannya pun untuk membicarakan tindakan lebih lanjut, dewan sendiri akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

“Mungkin nanti dengan komisi yang berwenang, yakni di Komisi I mereka bersangkutan dengan ketertiban dan keamanan,” tandasnya. jjr

 

 

Tags: Kecubungmatnor aliWakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper