
BANJARMASIN – Proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) atau Program normalisasi sejumlah sungai di Banjarmasin akan dimulai.
Kepala Bidang Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony mengungkapkan, proyek ini akan dimulai dari Sungai Veteran terlebih dahulu. Rencanannya pengerjaan normalisasi Sungai Veteran ini akan dibagi dalam beberapa tahap.
Tahap pertama dikerjakan mulai dari Klenteng Soetji Nurani hingga Jalan Simpang Ulin. ” Di kawasan itu, tinggal bangunan D’Master dan Klenteng saja termasuk pasar Kuripan yang belum dibebaskan,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Thoni, pengerjaan tetap dilakukan sesuai jadwal dengan mendahulukan tempat yang telah beres pembebasan lahannya.
“Tahap awal kita dibuatkan dulu jalan baru di sekitar Jalan Simpang Ulin, sehingga tidak ada lagi jembatan dan akan sungai veteran yang akan menjadi batas lalulintas,” jelasnya.
Ia pun berharap, pengerjaan normalisasi Sungai Veteran di tahap pertama ini bisa berjalan dengan baik agar masyarakat bisa melihat hasilnya, sehingga di tahap selanjutnya bisa lebih nyaman.
Sementara, program NUFReP adalah Program yang dihibahkan oleh World Bank akan digarap oleh Dirjen Sumberdaya Air dan Kementerian PUPR serta Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, melalui Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III. Dengan suntikan dana sebesar Rp1 triliun, dan jangka program 5 tahun mulai dari 2023 hingga 2028.
Untuk program NUFRep ini, selain sungai veteran akan dilakukan juga pada Sungai Pekapuran dan Sungai Guring. Program ini juga akan membuat rumah pompa dan pintu air di tahun 2024 mendatang di tiga titik yakni di muara Sungai Pekapuran, muara Sungai Bilu dan muara Sungai Gardu yang langsung berhubungan ke Sungai Martapura. via