
BANJARMASIN – Viral di media sosial, dimana banyak orang menunjukkan perilaku tak terkontrol karena mengonsumsi buah kecubung. Beberapa orang di antaranya harus dirawat ke rumah sakit, bahkan sampai meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin Tabiun Huda prihatin dengan perilaku warga yang mengonsumsi buah kecubung hanya ingin mendapatkan rasa mabuk semata.
Ia mengatakan, efek buah kecubung sangat berbahaya jika dikonsumsi tanpa pengawasan dokter ahli. “Untuk mengonsumsinya pun harus dengan konsultasi dokter guna menentukan keamanan dan memastikan manfaatnya, sesuai kondisi kesehatan masing-masing,” kata Tabiun di Banjarmasin, Rabu (9/7).
Menurutnya, penyalahgunaan mengonsumsi kecubung dapat berakibat fatal dan sangat berbahaya bagi tubuh. “Menyalahgunakan kecubung ini sangat berbahaya di antaranya dapat mengakibatkan halusinasi, kecanduan, delirium (penurunan kesadaran), dehidrasi dan takikardia (kondisi denyut jantung di atas normal) dan gila. Bahkan, tidak menutup kemungkinan berakibat keracunan dan kematian,” ucapnya.
Makanya, jika telanjur memakan ataupun menghirup air rendaman kecubung, sesegeralah membawanya ke dokter atau tenaga medis untuk mencegah kondisi yang lebih berbahaya. “Untuk mengatasi efek samping konsumsi kecubung antara lain bisa dengan detoksifikasi, obat-obatan dan pemantauan dari medis,” tuturnya.
Karena fenomena ini semakin memanas, pihak dinkes merasa perlu memberikan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan buah kecubung kepada masyarakat, terkhusus kepada anak sekolah yang berisiko besar menyalahgunakan tanaman kecubung.
“Bila dinas kesehatan menemukan adanya kasus penyalahgunaan tanaman kecubung, maka akan dirujuk untuk rehabilitasi atau rawat jalan di BNNK Banjarmasin. Dinkes Kota sudah ada MoU dengan BNNK Banjarmasin dalam merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA bagi warga Kota Banjarmasin,” tutupnya. via