Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Sistem Zonasi Membuat Sekolah Kekurangan Siswa

by Mata Banua
4 Juli 2024
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2024\Juli 2024\5 Juni 2024\5\hal 5\PARA murid di SDN Sungai Jingah 3.jpg
PARA murid di SDN Sungai Jingah 3 Banjarmasin sedang bercengkrama saat jam istirahat di sekolah. (Foto:foto:mb/jejakrekam)

 

BANJARMASIN – Meskipun Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2024-2025 sudah selesai, namun sejumlah sekolah masih kekurangan siswa baru.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\5\hal 5\Muhammad Yamin - Copy.jpg

Walikota Prihatin Minimnya Peserta Didik Baru

1 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\5\hal 5\Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan - Copy.jpg

Pansus I Finalisasi Raperda Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah

1 Juli 2025
Load More

Hal ini terjadi untuk sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, baik untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Beberapa contoh di jenjang SD, seperti SDN Teluk Dalam 10, SDN Mawar 6, SDN Belitung Utara 3, SDN Kelayan Tengah 2 dan SDN Melayu 5, dan masih banyak lagi. Kemudian untuk jenjang SMP sendiri ada 15 sekolah yang mengalami kekurangan siswa. Beberapa di antaranya adalah, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 13 dan SMPN 20.

Kepala Disdik Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, kekurangan siswa di beberapa sekolah disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya karena jumlah siswa baru di wilayah sekolah itu memang sedikit, atau banyak orang tua yang lebih memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah agama.

“Masih ada sekolah yang kuotanya belum terpenuhi. Baik itu jenjang SD maupun SMP,” ujar Nuryadi, Rabu (3/7), seperti dikutip jejakrekam.com.

Dari sini, Nuryadi pun mengaku telah menginstruksikan kepada sekolah yang masih kekurangan siswa baru, untuk tetap membuka penerimaan secara offline.

Tapi dengan catatan, hanya menerima siswa di luar dari zonasi. “Pendaftaran masih bisa dilakukan hingga tanggal 8 Juli,” katanya.

Menanggapi kondisi tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Banjarmasin, Mathari pun angkat bicara. Ia menilai, bahwa sistem zonasi yang diterapkan pada PPDB hanya membuat orang tua kesulitan menyekolahkan anaknya.

Khususnya, ketika di kawasan tempat tinggal yang bersangkutan, justru jauh dari fasilitas pendidikan atau sekolah. Alhasil ketika ingin menyekolahkan anaknya ke tempat lain, mereka jadi tertolak karena adanya sistem zonasi. “Itu pula yang membuat banyak anak tidak bisa sekolah,” ujarnya.

Untuk itu, Mathari meminta agar pemko melalui Disdik Banjarmasin mengevaluasi sistem zonasi yang diterapkan. Sehingga tidak ada lagi kejadian sekolah yang mengalami kekurangan peserta didik saat tahun ajaran baru dimulai.

Diketahui, PPDB Online dilaksanakan melalui beberapa jalur. Yakni jalur afirmasi, prestasi, perpindahan orang tua dan zonasi. jjr

 

 

Tags: DisdikKepala Disdik BanjarmasinNuryadiPPDBSDN Sungai Jingah 3 BanjarmasinSistem Zonasi
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA