
DALAM kehidupan sehari-hari, tubuh seringkali memberikan alarm sebagai pengingat untuk menunjukkan bahwa kondisinya tidak dalam keadaan yang optimal. Namun, seringkali orang mengabaikan alarm tersebut karena dianggap sebagai hal sepele yang biasa dialami.
Padahal, alarm ini sebenarnya adalah cara tubuh berkomunikasi dengan kita untuk memberi tahu bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan. Gejala seperti kesemutan, pegal-pegal, atau kebas seringkali dianggap sepele dan sering diabaikan karena umum dialami oleh banyak orang.
Melansir dari unggahan video di akun Instagram pribadi milik Pakar Holistik, dr. Cahyono pada Senin (10/6/2024), di balik kesederhanaan gejala tersebut, tubuh sebenarnya sedang mengirimkan pesan penting tentang kondisi kesehatannya. Dia menegaskan bahwa penting untuk mengatasi gejala ini dengan bijak dan mencari tahu akar penyebabnya, terutama dalam hal kesemutan.
Menurut dr. Cahyono, kesemutan bisa menjadi indikator adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Karena kesemutan bisa terjadi karena naiknya kekentalan darah atau bahkan adanya sumbatan pada pembuluh darah.
Kesemutan
Misalnya, kesemutan yang terjadi di tangan bisa menjadi indikasi adanya sumbatan pada pembuluh darah di tangan tersebut. Begitu pula jika kesemutan terjadi di otak, ini bisa menunjukkan adanya sumbatan di pembuluh darah di otak yang pada akhirnya dapat mengakibatkan stroke.
Selain itu, jika sumbatan terjadi di ginjal, bisa menyebabkan gagal ginjal. Sedangkan jika sumbatan tersebut terjadi di jantung, dapat menyebabkan serangan jantung. Selanjutnya, dr. Cahyono mengkalim bahwa 90 persen penyebab kesemutan adalah masalah darah dan pembuluh darah.
Hal ini mengindikasikan bahwa seseorang yang sering mengalami kesemutan kemungkinan memiliki kualitas darah yang kurang baik. Misalnya, kekentalan darah yang tinggi, tingginya kadar kolesterol jahat, atau bahkan kemungkinan telah terjadi sumbatan pada pembuluh darah.
Selain itu, kesemutan juga bisa terjadi akibat tingginya kadar gula darah. Gejala-gejala tersebut merupakan bagian dari penyakit neuropati syndrome, komplikasi dari penyakit diabetes yang telah berlangsung lebih dari satu tahun.
Kondisi ini menyebabkan gangguan pada sistem saraf, yang pada akhirnya mengakibatkan munculnya gejala seperti kesemutan, kebas, dan rasa baal. Hal tersebut yang membuat dr. Cahyono menegaskan bahwa gejala kesemutan tidak boleh diabaikan, terutama jika seseorang memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes.
Untuk itu, dr. Cahyono menekankan pentingnya mencari tahu akar penyebab kesemutan daripada hanya menganggapnya sebagai hal yang sepele. Penanganan yang tepat diperlukan untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius di masa depan.
Namun, daripada hanya mencari penanganan sementara, lebih baik mencari tahu akar penyebabnya dan melakukan langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan demikian, kita dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.okz