
PARINGIN – Perusahaan Adaro Group memperkuat komitmen dan memperluas intervensi untuk mempercepat penurunan kasus stunting di wilayah operasional perusahaan, termasuk Kabupaten Balangan.
Adaro Group memperluas intervensi penanganan stunting di Kabupaten Balangan dari 28 desa menjadi 40 desa sasaran pada 2024, sebagai lokasi implementasi dengan dana mencapai Rp 1,5 miliar.
“Pencapaian pada 2022 menjadi pemicu kami memperkuat komitmen untuk mempercepat penurunan stunting di Balangan,” kata CSR & CR Departement Head Balangan Coal Companies Nico Seniar, Rabu (12/6).
Ia menyebutkan, Kabupaten Balangan sebagai lokasi percontohan untuk penanganan stunting dengan menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat, pendampingan sasaran secara berkelanjutan, dan penggunaan sistem informasi terpadu pada 40 desa.
Adaro Group melalui PT Adaro Indonesia, Balangan Coal Companies, PT Saptaindra Sejati, dan Yayasan Adaro Bangun Negeri juga memperkuat para pelaku teknis program percepatan stunting di Kabupaten Balangan, guna mencapai target bersama menekan prevalensi stunting di Bumi Sanggam.
Melalui pelatihan peningkatan kapasitas kader selama empat hari, Nico optimis semakin memperkuat kemampuan pelaku teknis program mengimplementasikan pendampingan dan pemberdayaan kepada sasaran di desa.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para kader dan masyarakat Kabupaten Balangan secara keseluruhan,” ujarnya.
Tercatat sejak 2018, Adaro Group melalui pilar Adaro Nyalakan Raga turut berkontribusi menurunkan stunting dan optimalisasi layanan posyandu melalui pendampingan dan penguatan posyandu pada sembilan kabupaten yang tersebar di tiga provinsi, serta peningkatan kapasitas dan kompetensi lebih dari 300 kader posyandu.
Total estimasi sasaran sekitar 3.200 balita stunting dan ibu hamil KEK dengan total anggaran mencapai Rp 6,7 miliar.
Bupati Balangan Abdul Hadi melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Munisih menyebutkan, inovasi pembentukan Pokja Balanting (Balangan Lawan Stunting) dengan melibatkan banyak pihak diharapkan makin efektif mengurangi stunting.
“Alhamdulillah dengan strategi dan partisipasi aktif dari berbagai sektor angka stunting di Balangan berhasil turun secara konsisten yakni 14,61 persen pada 2023,” ucap Munisih.
Ia menyebutkan, persoalan stunting bukan sekadar masalah pada satu sektor, namun menjadi pekerjaan rumah lintas sektor karena itu perlu pemahaman bersama.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang menginstruksikan percepatan penurunan angka stunting dengan target pada 2024 mencapai 14 persen, sehingga Pemkab Balangan juga terpacu untuk menanggulangi dan mencegah stunting melalui berbagai program. ant