Senin, Agustus 25, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pentingnya Fasilitas Laboratorium Fisika yang Memadai pada Jenjang SMA/MA

by Mata Banua
9 Juni 2024
in Opini
0
D:\2024\Juni 2024\10 Juni 2024\8\8\Rahmania Najmah Solekha.jpg
Rahmania Najmah Solekha. (Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan)

 

Fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu sains, di mana segala sesuatu yang dibahas dalam fisika penerapannya selalu berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mulai dikenalkan dengan mata pelajaran fisika pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), meskipun ilmu fisika sendiri masih tercampur menjadi satu dalam Ilmu Pendidikan Alam (IPA). Sedangkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) mata pelajaran fisika telah berdiri sendiri, serta menjadi salah satu mata pelajaran wajib yang perlu ditempuh oleh peserta didik dengan jurusan peminatan MIPA.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\24 Agustus 2025\8\8\Ahmad Mukhallish Aqidi Hasmar.jpg

Anomali Bulan Kemerdekaan

24 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Tim Percepatan Penurunan Stunting Direvisi

24 Agustus 2025
Load More

Konsep mata pelajaran fisika sendiri meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan proses alami yang terjadi dalam kehidupan dari segi materi, struktur materi, serta hubungannya satu sama lain yang dapat diobservasi melalui indera manusia. Secara sederhana ilmu fisika mencakup segala sesuatu yang terdapat di alam semesta ini mulai dari yang terkecil (submikroskopis) sampai yang terbesar (makroskopik). Maka dari itu, untuk beberapa materi pokok pembelajaran fisika yang sifatnya kecil (submikroskopik) sangat diperlukan suatu media pembelajaran yang jelas dan nyata, misalnya ketika pembelajaran berlangsung guru dapat menyajikan sebuah ilustrasi video, sehingga peserta didik dapat membayangkan proses perubahan fisika yang dipaparkan tersebut. Selain itu, akan jauh lebih baik lagi jika peserta didik dapat mengamati secara langsung proses fisika tersebut melalui sebuah praktikum di laboratorium fisika. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, disebutkan bahwa “Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal, salah satu fasilitas penunjang pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah”.

Laboratorium fisika merupakan sebuah ruangan yang digunakan untuk melakukan percobaan, praktikum dan pembelajaran dari ilmu fisika dasar maupun ilmu fisika yang lebih kompleks. Ada beberapa praktikum fisika yang dapat dilakukan misalnya seperti teori gravitasi, gaya, perhitungan massa, perhitungan kekentalan (viskositas), teori gaya bebas pada benda, serta materi-materi fisika lainnya. Pada jenjang SMA, keberadaan laboratorium fisika sangat diperlukan, tidak hanya keberadaan ruangan laboratorium fisika-nya saja namun fasilitas berupa alat praktikum, meja, kursi, dan lain sebagainya juga harus dalam keadaan baik dan memadai.

Membahas tentang laboratorium fisika, sudah hampir sebagian besar sekolah pada jenjang SMA/MA memiliki ruang laboratorium fisika. Akan tetapi tidak semua sekolah memiliki fasilitas laboratorium fisika yang memadai, bahkan dibeberapa sekolah juga ada ruang laboratorium fisika yang tidak beroperasi sebagaimana fungsinya. Pada beberapa sekolah tersebut, laboratorium fisika akhirnya hanya dijadikan sebagai tempat pemyimpanan buku-buku lama yang sudah tidak terpakai, yang demikian ini dapat terjadi biasanya karena beberapa faktor seperti alat praktikum fisika yang kurang lengkap dan sudah banyak alat praktikum tidak layak pakai, namun tidak ada pembaharuan sama sekali dari pihak sekolah ataupun yang berwenang. Selain itu, faktor dari Sumber Daya Manusia (SDM)-nya baik itu kepala laboratorium mapun rekan-rekannya yang masih kurang dalam mengorganisasikan laboratorium fisika yang ada, sehingga laboratorium tersebut terbengkalai.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai ruang laboratorium fisika yang tidak beroperasi dibeberapa sekolah, menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa sekolah lainnya yang memiliki laboratorium fisika dengan fasilitas memadai, sehingga dapat menunjang pembelajaran fisika bagi peserta didik. Tidak dapat dipungkiri jika sekolah-sekolah yang memadai tersebut biasanya merupakan sekolah yang letaknya cukup strategis di wilayah perkotaan yang sudah terhitung elite dari segi fasilitas sekolahnya.

Keberadaan laboratorium fisika dengan fasilitas yang memadai ini tentu saja sangat diperlukan, dengan proses pembelajaran fisika yang diselingi dengan praktikum mandiri maupun kelompok akan menambah wawasan tersendiri bagi peserta didik, selain itu dengan melaksanakan praktikum fisika di laboratorium juga akan mengurangi rasa jenuh peserta didik yang telah terlalu lama menghabiskan waktu belajar mereka di ruang kelas. Peserta didik yang sudah terbiasa melakukan praktikum fisika di laboratorium dengan sarana dan prasarana yang memadai sejak jenjang SMA, maka nantinya ketika peserta didik melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi, mereka tidak akan merasa kesulitan lagi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan laboratorium apapun.

Dengan demikian, dirasa masih perlunya peningkatan kualitas pada sebuah laboratorium fisika bagi sekolah-sekolah yang merasa bahwa laboratoriumnya terbengkalai, pihak sekolah ataupun yang bertanggung jawab hendaknya selalu melakukan pengecekan secara berkala seluruh alat-alat praktikum fisika yang ada, jika sewaktu-waktu terdapat alat praktikum yang rusak dan tidak layak pakai maka dapat ditangani secepatnya. Selain itu, kepala laboratorium maupun rekan-rekan lainnya yang bertanggung jawab di laboratorium fisika hendaknya untuk bergerak lebih aktif lagi dalam menghidupkan laboratorium, mulai dari kerapian dan kebersihan ruangan, serta dapat memberikan pelayanan yang ramah pada peserta didik, sehingga mereka merasa memperoleh kesan yang baik ketika mengunjungi laboratorium tersebut. Dari Dinas Pendidikan dan Olahraga daerah juga dapat melaksanakan sosialisasi secara rutin dengan mengangkat tema mengenai perawatan dan pengelolaan laboratorium sekolah. Pada dasarnya ruang apapun yang terdapat pada lingkungan sekolah, hendaknya merupakan tanggung jawab seluruh warga sekolah dalam menjaga dan menghidupkan segala kegiatan yang berjalan semestinya sesuai dengan fungsi dari ruang itu sendiri.

 

 

Tags: FisikaMIPARahmania Najmah Solekha
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA