
TANJUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) diperlukan tindakan dan langkah yang cepat dimulai dari tingkat kecamatan hingga desa.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Permberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (BP3AKB) Kabupaten Tabalong, H Rusmadi mengatakan bahwa stunting merupakan bagian dari The Double Burden of Malnutrition (DBM) yang menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia.
“DBM mencerminkan adanya beban gizi ganda, bersama oleh karena itu, penurunan prevalensi stunting telah masuk sebagai salah satu program prioritas nasional yang harus kita realisasikan bersama,” jelasnya di Hotel Aston Kabupaten Tabalong, Kamis (30/5).
Ia juga mengatakan Berdasarkan hasil survei nasional, Kabupaten Tabalong telah menunjukkan perkembangan yang positif dalam menurunkan prevalensi stunting.”Tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Tabalong sebesar 28,2%, angka ini berhasil turun menjadi 19,7% pada SSGI Tahun 2022 dan terakhir, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensinya mencapai 18,1%,” bebernya.
Ditempat yang sama tersebut Penjabat (Pj) Bupati Tabalong melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Arianto menyebut penurunan angka prevalensi stunting tak lepas dari hasil kerja keras dan sinergi semua pihak yang terlibat.
Ia juga menambahkan meskipun kabupaten Tabalong telah mencapai angka prevalensi stunting yang cukup baik dan puncaknya pada tahun 2023 TPPS Tabalong meraih penghargaan Terbaik Kinerja Konvergensi Ke- 1 se Provinsi Kalsel, kita tidak boleh berpuas diri, dan selalu meningkatkannya lagi.
“Kita tidak boleh berpuas diri, dengan target nasional bahwa pada tahun 2024 prevalensi stunting harus berada di bawah 14%, kita perlu bekerja lebih giat dan lebih keras lagi, saya menginstruksikan seluruh komponen TPPS, baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan, hingga Desa/Kelurahan, untuk tetap aktif dan berkontribusi dalam upaya ini,” pungkasnya.yan/rds

