
KOTABARU – Pemerintah Kabupaten Kotabaru menetapkan 10 sektor wisata unggulan yang terbagi atas lima sektor pariwisata yang di kelola dinas pariwisata pemuda dan olahraga (disparpora), dan lima lainnya di kelola pemerintah desa.
Dari 10 sektor pariwisata, lima sektor wisata kabupaten yang di kelola disparpora antara lain wisata Siring Laut, Bukit Mamake/Papake (SJA Hill), Pantai Gedambaan, Ekowisata Hutan Meranti, dan wisata Tumpang Dua.
Sementara, lima sektor wisata yang di kelola pemerintah desa, yakni wisata Gua Lowo, Pantai Teluk Tamiang, Pantai Nusa Dua, Pantai Teluk Aru, dan wisata Tanjung Kunyit.
Wisata Siring Laut yang berada di pusat kota merupakan wajahnya Kotabaru, sehingga ada sebutan belum ke Kotabaru kalau belum ke Siring Laut.
Menariknya, di siring ini terdapat Masjid Apung yang masih dalam proses penyelesaian, dan rencananya akan diresmikan pada puncak Hari Jadi Kabupaten Kotabaru pada 1 Juni 2024.
Selanjutnya di sektor agrobisnis, di antaranya berupa program pembibitan bibit Udang unggul di Balai Benih dan Kesehatan Ikan yang dikelola dinas perikanan.
Menurut Kepala Dinas Perikanan Kotabaru Khairil Fajri, pembibitan kualitas bibit unggul dapat meningkatkan hasil panen petambak. Kalau biasa 50 kg, dengan bibit ini dapat menghasilkan hasil panen 100 hingga 150 kg per hektare.
Ia menyebutkan ada peningkatan hampir 100 persen karena benih di produksi BBKI terjamin kualitasnya. Terlebih program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Diketahui, BBKI sendiri sempat tidak berproduksi. Namun hanya dalam rentang waktu lima bulan, BBKI bisa kembali berproduksi dan menjadi salah satu sektor penyumpang PAD. “Sudah bisa kejar target. Kemudian di 2024 ini, target kami tiga hingga lima juta ekor bibit. Insha Allah terpenuhi,” katanya. bet/mb06