
BANJARMASIN – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, tahun ini Asesment Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) tingkat sekolah dasar (SD) tak semuanya dilaksanakan secara online.
“Baru 80 persen yang bisa melakukan ujian online, ini dikarenakan belum semua sekolah terutama tingkat SD yang siap online,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi, Jumat (17/5).
Beberapa faktor kendala yang menjadi pertimbangan sekolah-sekolah tersebut tak bisa melaksanaan ASAJ secara online sehingga ujian offline atau manual. Di antaranya sarana dan prasarana serta jaringan internet hingga anggaran.
“Kemungkinan sekolah belum siap atau sudah terlanjur menganggarkan pelaksanaan ASAJ secara offline,” ujarnya.
Faktor lain seperti jaringan intetet dan ketersediaan laptop atau croombook yang terbatas.
Padahal, kata Nuryadi lagi, pelaksanaan ASAJ secara online dapat memangkas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengadaan lembar soal yang tentunya anggaran yang dipangkas tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan sekolah yang lain.
“Lumayan karena jika dilaksanakan offline hampir Rp. 300 ribu sampai Rp. 500 ribu. Jika online itu anggaran bisa devisit,” jelasnya.
Sebelumnya, pihaknya sudah merapatkan mengenai pelaksanaan ASAJ online di sekolah yang tersebar lima kecamatan dengan mengundang operator langsung.
Dari lima kecamatan itu lanjutnya, di wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan yang masih banyak sekolah belum melaksanakan ASAJ online.
“Berdasarkan dari laporan memang di sana paling banyak karena jumlah sekolah juga banyak disana hampir 77 sekolah SD negeri maupun swasta,” imbuhnya.
Adapun dari pihaknya selama ini untuk pengadaan fasilitas penunjang sekolah seperti laptop, menyediakan operator di sekolah sudah dilakukan.
“Ya kami mentoleransi jika masih ada sekolah yang melaksanakan offline. Ya secara bertahap kita benahi ke online. Terpenting pelaksanaan sumatif bisa dilaksanakan,” tutupnya. via