Rabu, September 17, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

90 Persen Warga Banjarmasin Masih Menggunakan WC Coblok

by Mata Banua
16 Mei 2024
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2024\Mai 2024\18 Mei 2024\5\hal 5\hal 5\General Manager IWK Malaysia, Azuan Ahmad Zahdi dan PALD Banjarmasin.jpg
GENERAL Manager IWK Malaysia Azuan Ahmad Zahdi dan PALD Banjarmasin berdiskusi soal cara pengelolaan air limbah cair untuk lingkungan.(foto: Mb/via)

 

BANJARMASIN – Pekerjaan besar bagi Perusahaan Air Limbah Daerah (PALD) Kota Banjarmasin dalam memperbaiki sanitasi lingkungan.

Artikel Lainnya

D:\2025\September 2025\17 September 2025\5\HAL 5\Penertiban atau pembongkaran reklame bando.jpg

Lima Reklame Bando Bakal Dibongkar

16 September 2025
D:\2025\September 2025\17 September 2025\5\HAL 5\Para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap terakhir.jpg

Pemko Usulkan 1.800 PPPK Paruh Waktu pada 2025

16 September 2025
Load More

Pasalnya, dari sekian ratus ribu warga Banjarmasin, hanya 6,78 persen yang berlangganan perpipaan lim­bah PALD Banjarmasin

Sedangkan sisanya masih bertahan dengan sistem WC coblok atau tradisional (air limbah ditampung di septik tank).

PALD Kota Banjarmasin yang telah bekerjasama dengan Indah Water Konsortium (IWK) Malaysia selama tiga tahun terakhir, menyimpulkan bahwa Banjarmasin harus tegas dalam pengelola limbah demi kesinam­bungan lingkungan.

“Permasalahan lingkungan harus disosialisasikan terus kepada masyarakat,bagaimana dampak kesehatan masyarakat jika tidak mendukung dalam pengelolaan air limbah yang baik, “ungkap General Manager IWK Malaysia, Azuan Ahmad Zahdi, usai pertemuan dengan PALD Banjarmasin, di Balaikota Ban­jar­­masin, Kamis (16/5).

Menurutnya, persoalan juga sama dengan Malaysia dimana butuh waktu 30 tahun untuk mendekati dan menyadarkan masyarakat. Hingga pada akhir­nya, penarikan tarif dalam penge­lolaan limbah juga dilakukan. “Karena jika menunggu lama lagi masalah kerusakan lingkungan semakin parah,” jelasnya.

Sementara, Direktur PALD Banjarmasin Endang Waryono menjelaskan, sejauh ini respons masyarakat agar berlangganan dengan PALD Banjarmasin belum sebagus warga negara Malaysia. Berbagai upaya telah dilakukan hingga akhirnya diputuskan untuk menarik retri­busi per bulan yang itu pun baru diterapkan April 2024 ini.

“Dengan tarif ini akan kita lakuna perbaikan sanitasi ber­tahap, terutama pada ling­kungan kumuh dengan mem­bangunkan septik tank ko­munal,” jelasnya.

Endang menjelaskan, 70 persen dari 100 persen pema­kaian air adalah limbah domestik yang semestinya harus diolah atau diproses oleh PALD Ban­jarmasin. “Namun karena banyak yang belum berlangganan maka hanya yang menyambung per­pipaan saja yang kami olah, sedangkan septik tank yang umumnya ada di warga Ban­jarmasin adalah sistem coblok,” jelasnya. via

 

 

Tags: Direktur PALD BanjarmasinEndang WaryonoIWKPALDWC Coblok
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA