Selasa, Agustus 19, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pemerintah Naikkan Harga Gula Jadi Rp17.500

by Mata Banua
18 April 2024
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2024\April 2024\19 April 2024\7\7\FOTO HALAMAN EKONOMI (19 - Apr)\master 7.jpg
HARGA GULA RESMI NAIK – Pemerintah menaikkan harga acuan gula di tingkat ritel atau konsumen menjadi Rp17.500 per kilogram. Sedang wilayah Timur Indonesia dan wilayah tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan (3TP), harga gula ditetapkan sebesar Rp18.500 per kilogram. Harga ini berlaku sejak 5 April 2024 hingga 31 Mei 2024.9foto:mb/ant)

 

JAKARTA – Pemerintah kembali melakukan penyesuaian harga gula di tingkat konsumen untuk memperlancar pasokan dan stok di ritel. Melalui Surat Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan nomor 296/TU/01/02/B/043/2024, Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menaikkan harga acuan gula di tingkat ritel atau konsumen menjadi Rp17.500 per kilogram.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\7\hal Ekonomi 19 Agustus) )\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Emas Antam Turun Jadi Rp1.894.000

18 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Puluhan Ribu Ton Gula Petani Tak Terserap

18 Agustus 2025
Load More

Sementara untuk wilayah Timur Indonesia seperti Maluku, Papua, dan wilayah tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan (3TP, harga gula ditetapkan sebesar Rp18.500 per kilogram.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan ketentuan harga acuan gula terbaru itu mulai berlaku sejak 5 April 2024 hingga 31 Mei 2024. “Sudah kita berikan relaksasi jadi Rp17.500 [per kilogram],” ujar Aief saat ditemui di Kompleks Kementerian Pertanian, Kamis.

Arief menjelaskan, penyesuaian harga acuan itu merupakan upaya pemerintah dalam menjawab keluhan para ritel ihwal harga gula yang terus melambung.

Menurutnya, kenaikan harga gula saat ini dipengaruhi oleh harga gula di pasar global yang tinggi dan anjloknya kuras Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. “Oleh karena itu, ini kesempatan kita genjot produksi dalam negeri. Sebentar lagi musim giling tebu,” jelasnya.

Bapanas berdalih, penyesuaian harga gula tersebut dilakukan untuk menjamin pasokan dan stok gula di ritel modern sebelum musim giling.

Sebelumnya, pada November, Bapanas juga telah menaikkan harga acuan penjualan gula di tingkat ritel menjadi Rp16.000 – Rp17.000 per kilogram. Adapun selanjutnya, pemerintah bakal kembli mengevaluasi harga gula secara berkala.

Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga gula secara nasional hari ini mencapai Rp18.040 per kilogram. Harga gula saat ini telah naik 25,27% (YoY) dibandingkan harga gula pada April 2023 sebesar Rp14.400 per kilogram.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, mengatakan bahwa para peritel saat ini kesulitan mendapatkan pasokan gula dengan harga normal. Pasalnya, para produsen gula kini disebut menjual gula dengan harga jauh di atas harga acuan.

Menurut Roy, harga gula di produsen saat ini sudah di level Rp15.000-Rp16.000 per kilogram. Padahal, ritel diwajibkan menjual harga gula sesuai yang ditetapkan pemerintah yakni kisaran Rp16.000. “Gula ini yang jadi problem, sekarang gula harganya sudah nabrak sekali, sudah Rp15.000 ke atas [di produsen],” ujar Roy.

Roy membeberkan bahwa tingginya harga gula tersebut otomatis akan menghambat pasokan ke ritel modern. Bahkan, risiko terburuknya, kata Roy, adalah kelngkaan gula di ritel modern.

Bak buah simalakama, ritel bimbang antara mempertahankan fungsi menjaga harga acuan, atau sebaliknya membeli dengan harga tinggi dan menjual gula lebih mahal untuk menjamin ketersediaan. Namun, satu yang pasti, kata Roy, peritel tidak mungkin ambil risiko jual rugi. Roy memandang bahwa pemerintah harus turun tangan mengatasi lonjakan harga pangan saat ini, termasuk mengatur para pemain besar produsen gula.

Adapun, untuk jangka pendek, Roy mengusulkan agar pemerintah kembali melakukan relaksasi harga acuan gula di ritel modern untuk menjamin ketersediaan gula jelang lebaran. bisn/mb06

 

 

Tags: Arief Prasetyo AdigulaKepala Bapanas
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA