Minggu, Agustus 24, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Penelitian Ungkap Orang Optimistis Punya Kualitas Tidur Lebih Baik

by Mata Banua
3 April 2024
in Mozaik
0
D:\2024\April 2024\4 April 2024\11\Halaman 1-11 Kamis\penelitian.jpg
(foto:mb/web)

 

Penelitian menemukan orang yang optimistis cenderung memiliki kualitas tidur lebih baik. Studi ini melibatkan 3.548 orang di tiga kota besar di Amerika Serikat dan hasilnya sudah diterbitkan di jurnal Behavioral Medicine.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\22 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\6 minuman.jpg

6 Minuman Penambah Tenaga di Pagi Hari, Badan Enggak Bakal Lemas

21 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\22 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\olahraga.jpg

Olahraga Bisa Bikin Kecanduan, Kamu Perlu Tahu Tanda-tandanya

21 Agustus 2025
Load More

Hasil studi menunjukkan orang-orang yang memiliki optimisme dan harapan baik terhadap masa depan 78 persen lebih mungkin memiliki kualitas tidur yang sangat baik. Waktu tidur mereka pun relatif cukup, yaitu sebanyak enam hingga sembilan jam per malam.

Selain itu, orang yang optimistis cenderung tidak melaporkan gejala insomnia atau mudah mengantuk di siang hari. Penulis utama studi, profesor Rosalba Hernandez, mengatakan optimisme mungkin terkait dengan kualitas tidur yang lebih baik karena mendorong aksi positif.

Orang yang mampu mengatasi stres dalam hidup secara adaptif cenderung mencari dukungan dari orang lain, makan dengan benar, berolahraga secara teratur, dan mengantisipasi episode stres. Kabar baiknya adalah optimisme bisa dilatih oleh semua orang.

“Optimisme disposisional, keyakinan bahwa hal-hal positif akan terjadi di masa depan, telah muncul sebagai aset psikologis yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bebas penyakit dan kesehatan yang unggul,” ungkap Hernandez, dikutip dari laman Spring, Sabtu (30/3/2024).

Hernandez menyebut temuan penelitian tersebut mengungkapkan hubungan yang signifikan antara optimisme dan berbagai karakteristik tidur. Hasilnya pun sudah disesuaikan dengan beragam variabel, termasuk karakteristik sosio-demografis, kondisi kesehatan, dan gejala depresi para peserta.

Dia menyampaikan, optimisme mendorong penanggulangan adaptif. Artinya, orang yang optimistis lebih cenderung melakukan upaya aktif untuk mengatasi masalah dan menafsirkan peristiwa stres dengan cara yang lebih positif, mengurangi kekhawatiran dan pikiran merenung ketika tertidur serta sepanjang siklus tidur.

Hal ini penting, mengingat kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit kronis. “Kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko obesitas, hipertensi, dan risiko kematian yang lebih tinggi,” ujar Hernandez.rep

 

Tags: jurnal Behavioral MedicineTidur
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA