
BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menargetkan Rp 6 miliar dapat terkumpul dari zakat serta infaq dan shodaqoh dari para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahannya pada tahun 2024.
“Kami menetapkan target ambisius untuk mencapai Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar tahun ini, berharap untuk mengoptimalkan kontribusi zakat secara penuh,” ucapnya di Banjarmasin, Rabu (20/3).
Menurut Ibnu Sina, zakat serta infaq dan shodaqoh yang terkumpul, nantinya diserahkan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Sebagaimana dilaksanakan, kemarin, Pemko Banjarmasin bekerjasama dengan Baznas kota setempat melaksanakan kegiatan keteladanan berzakat kepala daerah beserta jajaran ASN.
Ibnu Sina menekankan pentingnya bulan suci Ramadhan sebagai kesempatan yang tepat untuk memenuhi kewajiban zakat, infaq, dan shodaqoh.
Dia pun menyoroti pentingnya melibatkan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemerintahannya dalam upaya ini, mulai dari pimpinan hingga tingkat terendah.
“Mereka yang pendapatannya melebihi nisab Rp 6,8 juta wajib membayar 2,5 persen untuk zakat profesi mereka, yang berjumlah Rp 171 ribu,” terangnya.
Dia menyampaikan, dari tahun ke tahun kegiatan pengumpulan zakat, infaq dan shodaqoh di Pemko Banjarmasin terus meningkat. Makanya, tidak terlalu berlebihan tahun ini ditarget bisa mencapai Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar.
Walikota kemudian menekankan tentang kejelasan hukum dan agama seputar kewajiban zakat, mengutip panduan yang diberikan oleh Majelis Ulama Indonsia (MUI) dan undang-undang zakat yang terintegrasi dalam peraturan daerah.
“Kegiatan zakat ini tidak hanya mempromosikan produktivitas tetapi juga melayani berbagai kebutuhan masyarakat, mendorong kesejahteraan dan pembangunan komunitas,” ucapnya.
“Ini juga komitmen Banjarmasin untuk memanfaatkan musim Ramadhan untuk meningkatkan kontribusi zakat, mencerminkan upaya bersama menuju kemajuan sosial ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Ibnu Sina. ant