
BANJARMASIN – Polda Kalimantan Selatan berhasil menurunkan kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama Operasi Kepolisian Kewilayahan Keselamatan Intan 2024 pafa 4 hingga 17 Maret 2024, dengan hanya terjadi 33 kasus dan korban meninggal dunia 11 orang.
“Jika dibandingkan operasi serupa, tahun lalu ada 34 kasus laka lantas dengan korban meninggal dunia 14 orang. Artinya secara kumulatif tahun ini turun 20 persen,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Robertho Pardede, Selasa (19/3).
Selain korban jiwa dan luka-luka, kerugian materil juga jauh menurun tahun ini. Jika tahun lalu Ditlantas Polda Kalsel mencatat kerugian materil dari korban laka lantas Rp 133.100.000, maka tahun ini hanya Rp 48.950.000 atau turun 63 persen.
Catatan positif itu pun menurutnya sudah sejalan dengan tujuan Operasi Keselamatan, yakni meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dan menurunnya angka fatalitas akibat kecelakaan serta pelanggaran lalu lintas.
Di sisi lain, pelanggaran lalu lintas yang tercatat justru meningkat seiring penerapan tilang dengan kamera tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Untuk tilang ETLE statis ada 338 pelanggar tahun ini atau naik 1.800 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 17 pelanggar.
Sementara, tilang ETLE mobile ada 763 pelanggar atau naik 593 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 110 pelanggar.
Dirlantas menyebutkan tahun ini tidak ada tilang manual oleh petugas, sehingga jika ditemukan di lapangan ada pelanggaran sifatnya hanya teguran simpatik ataupun secara tertulis untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran selama operasi. Begitu juga kepada masyarakat selaku pengendara di ingatkan agar senantiasa mematuhi aturan berlalu lintas dan membudayakan keselamatan sebagai kebutuhan. ant