Rabu, Juli 16, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Menyantap Makanan Ultraproses Berlebihan Tingkatkan Risiko Gangguan Kecemasan

by Mata Banua
12 Maret 2024
in Mozaik
0
D:\2024\Maret 2024\13 Maret 2024\11\Halaman 1-11 Rabu\menyantap.jpg
(foto:mb/web)

 

Sebuah studi mengungkap bahwa menyantap makanan ultraproses secara berlebihan dikaitkan dengan kesehatan mental yang buruk. Konsumsi tinggi makanan ultraproses membuat seseorang berisiko 48-53 persen lebih besar untuk mengembangkan gangguan kecemasan.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\17 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Kamis\7 herbal.jpg

7 Herbal Ini Ampuh Turunkan Berat Badan, Banyak Ditemukan di Dapur

16 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\17 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Kamis\studi.jpg

Studi Temukan Duduk Terlalu Lama Bikin Otak Menciut

16 Juli 2025
Load More

Bagaimana bisa menyantap makanan ultraproses berkaitan dengan kondisi mental? Ternyata, itu ada kaitannya dengan otak, yang menjadi pusat pengendali berbagai hal, termasuk kondisi psikis seseorang.

“Otak bergantung pada sejumlah nutrisi, jadi tidak mengherankan jika makanan turut berdampak pada kesehatan mental dan suasana hati,” kata ahli diet terdaftar di British Dietetic Association, Frankie Phillips, dikutip dari laman Daily Star, Rabu (6/3/2024).

Phillips menjelaskan bahwa otak bisa dipicu oleh glukosa sehingga kadar gula darah yang stabil sangat penting untuk mengisi bahan bakar otak. Sementara, makanan ultraproses yang telah mengalami pemrosesan dan modifikasi yang signifikan dari keadaan aslinya biasanya mengandung pemanis, pewarna buatan, pengawet, rasa buatan, dan pengemulsi.

Masalah dari menyantap makanan ultraproses dalam jumlah tinggi adalah membuat seseorang lebih mungkin untuk tidak makan makanan sehat yang memiliki dampak positif pada otak. Jadi, semakin sedikit makanan ultraproses yang dimakan, akan lebih baik.

Namun, penting untuk dicatat bahwa makanan ultraproses tidak serta-merta berbahaya bagi kesehatan mental. Menurut Phillips, tidak perlu menghindarinya sama sekali atau menghilangkannya dalam menu harian, sebab tidak semua pemrosesan atau pengolahan bersifat buruk.

“Mengonsumsinya sesekali tidak masalah dan, sebagai ahli diet, saya menyarankan mengonsumsi makanan ultraproses dalam jumlah sedang akan sangat berguna pada saat hidup menjadi terlalu sibuk, tetapi moderasi adalah kata kuncinya,” ujar Phillips.

Jika ingin mengurangi asupan makanan ultraproses dan memasukkan lebih banyak makanan ramah otak ke dalam menu, mulailah secara bertahap. Misalnya, tetapkan di satu hari tertentu untuk membawa bekal makanan sehat dari rumah.rep

 

 

Tags: Gangguan Kecemasanltraprose
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA