
JAKARTA – PSSI tidak mentolelir aksi kekerasan dalam sebuah pertandingan yang terjadi dalam setiap kompetisi sepakbola yang berlangsung di tanah air. Hal tersebut menyikapi terjadinya aksi brutal yang terjadi saat pertandingan di kompetisi BRI Liga 1, antara Persebaya Surabaya melawanb PSS Sleman, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (3/3).
Sekjen PSSI Yunus Nusi, mengatakan pihak menyayangkan tindakan tidak terpuji Gelandang PSS Sleman, Wahyudi Hamisi, dianggap melakukan aksi brutal terhadap pemain Persebaya asal Brasil, Bruno Moreira
Gelandang PSS Sleman, Wahyudi Hamisi, dianggap melakukan aksi tak terpuji dalam pertandingan melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-27 Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (3/3).
Dalam tayangan ulang pertandingan, gelandang PSS Sleman itu terlihat menendang kepala Bruno Moreira ketika sedang terkapar di lapangan. Ketika bola mengarah ke kepala Bruno, saat itulah Hamisi menendang kepala pemain asal Brasil tersebut.
“Kebetulan saya juga nonton Persebaya lawan PSS Sleman, kami sangat menyayangkan insiden itu. Kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit. Kami berharap ada evaluasi termasuk juga sanksi berat terhadap pemain,” kata Yunus di Jakarta, Senin (4/3).
“Karenanya PSSI berharap Wahyudi Hamisi mendapat sanksi berat setelah terlihat melakukan aksi brutal tersebut” imbuh Yunus.
Pada kesempatan itu, Yunus juga meminta seluruh pemain untuk mengusung rasa saling menghormati sesama di lapangan. Sebab menurutnya, kejadian demikian bukan pertama kalinya terjadi di sepak bola Indonesia.
“Kami melihat di depan ada wasit di kejadian itu terjadi, dan berharap ada respect dari pemain, jangan sampai saling mencederai karena itu berakibat fatal,” ungkapnya kepada media.
“Sudah ada beberapa pemain yang meninggal di Riau, di Persela, dan kami berharap hal ini tidak terulang,” lanjut Yunus.
Sebelumnya, pihak Persebaya menyampaikan protes keras dengan membawa-bawa nama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Protes itu disampaikan melalui media sosial Instagram pada Senin (4/3).
“Sepak bola olahraga keras, tanpa pemain barbar pun, risiko terburuk yaitu kematian selalu mengintai. Risiko itu akan berlipat ketika ada pemain seperti Hamisi,” tulis Persebaya di Instagram.
“Padahal seperti pesan Presiden Jokowi maupun Ketum PSSI Erick Thohir, kita harus selalu ingat, sepak bola adalah hiburan, sportivitas. Bukan bencana atau kematian,” tulis Persebaya.
Terkait protes pihak Persebayat, Sampai berita ini dibuat, pihak PSS maupun Wahyudi Hamisi belum memberikan respons terkait aduan Persebaya maupun kecaman suporter.riz