
BANJARBARU – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar menyatakan Pemprov Kalsel terus mengoptimalkan pemenuhan daging sapi, salah satunya melalui Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (SISKA KU INTIP).
Pemprov Kalsel juga mendukung kolaborasi SISKA Supporting Program Indonesia-Australia Red Meat and Cattle Partnership (SSP-IARMCP) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan.
Hal itu terungkap pada Rapat Koordinasi Pengembangan SISKA KU INTIP (Sosialisasi Roadmap SISKA KU INTIP, Prospektus Usaha Klaster dan Naskah Akademik Konversi Kemitraan FPKM), di Banjarbaru, Selasa (27/2).
Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan, pemenuhan kebutuhan daging sapi di Kalsel cenderung mengalami kekurangan setiap tahun. Populasi sapi di Kalsel pada 2023 dengan data sementara sebanyak 191.375 ekor.
“Dari data sementara tahun 2023, ketersediaan daging sapi sebanyak 5.507 ton, sedangkan kebutuhan daging sapi mencapai 7.030 ton atau defisit 1.523 ton setara 11.451 ekor,” kata Roy.
Saat ini, Pemprov Kalsel telah berupaya meningkatkan populasi dan produksi daging melalui program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) yang setiap tahun mampu melahirkan anak sapi atau pedet sebanyak 28.000 ekor.
Namun dikarenakan keterbatasan pakan dan jumlah pelaku usaha penggemukan sapi/feedlooter di Kalsel, beberapa sapi bakalan hasil SIKOMANDAN dijual ke luar provinsi Kalsel.
“Atas dasar tersebut Pemprov Kalsel menciptakan inovasi berbasis penguatan sinergi dan kolaborasi multipihak (pentahelix) yaitu pelibatan pemerintah, pelaku usaha/swasta, akademisi, pekebun/peternak dan komunitas,” kata Roy.
Selain pertambangan di Kalsel, kebun sawit merupakan sektor penyumbang kedua di Kalsel yang memiliki potensi kebun sawit. Salah satu programnya yaitu SISKA KU INTIP dengan memanfaatkan kebun sawit menjadi area peternakan sapi potong dengan harapan dapat dikembangkan di seluruh kalsel agar kedepannya di 2032 Kalsel mencapai swasembada daging.
“Kita mengharapkan kolaborasi dengan semua pihak dan semua sektor program ini sangat dibutuhkan karena road map ini sangat diperlukan untuk memperlancar program inovasi SISKA KU INTIP,” jelasnya. MC Kalsel/scw/ani