Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Psikolog soal Bullying: Orang Tua Gagal Ciptakan Rasa Nyaman

by Mata Banua
25 Februari 2024
in Mozaik
0
D:\2024\Februari 2024\26 Februari 2024\11\Halaman 1-11 Senin\psikolog.jpeg
(foto:mb/web)

 

Kasus perundungan atau bullying yang terjadi di Binus School Serpong ramai jadi perbincangan. Kasus yang melibatkan anak musisi sekaligus presenter Vincent Rompies ini jadi bukti bahwa bullying seolah ‘abadi’ menghantui anak dan remaja.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\mengenal.jpg

Mengenal Retinol untuk Rahasia Kulit Awet Muda

3 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\8 buah.jpg

8 Buah Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

3 Juli 2025
Load More

Pertanyaannya, apa sebenarnya yang mendorong anak atau remaja melakukan perundungan?

Psikolog Mira Amir mengatakan, bullying bukan sesuatu yang berdiri sendiri dan tidak dilakukan begitu saja.

“Bully itu muasalnya tidak berdiri sendiri, sudah ada kondisi pendahulu yang membuat mereka memahami bahwa tindakan kekerasan adalah sesuatu yang wajar, yang bisa diterima, sesuatu yang enggak ada konsekuensinya,” kata Mira saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (20/2).

Bullying di Binus School Serpong, Kenali 7 Tanda Anak Jadi Korban

Fakta-fakta Kasus Bullying Binus School Serpong Versi Polisi

Cegah Anak Terseret Bullying, Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

Dia menyebut, perilaku anak jadi cermin apa yang terjadi di rumah. Mungkin orang tua merasa sudah memberikan yang terbaik buat anak, termasuk menyekolahkan di sekolah unggulan dan fasilitas lengkap. Tapi, itu tak bisa jadi jaminan anak juga akan berperilaku baik.

Orang tua, lanjut dia, tanpa sadar gagal menciptakan rasa aman dan nyaman buat anak. Anak pun tumbuh di suasana yang penuh kekerasan dan berpotensi diabaikan.

Seperti apa kekerasan yang dilakukan orang tua tanpa disadari?

“Nyindir anak, yang paling sering membandingkan anak, anak lebih banyak dikritik daripada afirmasi [positif] akan sikap dan perilakunya. Anak berpikir ‘Aku salah terus ya?’, ‘Aku salah terus di depan orang tua’,” katanya.

Situasi ini diperparah dengan usia anak yang memasuki masa remaja. Di usia ini, anak perlu mendapatkan identitas dirinya.

Saat merasa kurang aman, nyaman, dan diperhatikan di rumah, anak kemudian mencari kelompok yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Dalam kasus terbaru, pelaku bullying tergabung dalam sebuah geng. Sementara umumnya, untuk jadi anggota geng tertentu, ada proses tak menyenangkan yang perlu dilalui. Bahkan calon anggota harus rela ‘dipelonco’ demi bisa bergabung.

“Beberapa remaja memang belum secara kognitif mampu mencerna, identitas diri mereka belum sepenuhnya matang, bahwa yang namanya hebat enggak dari fisik. Nalarnya belum bisa sejauh itu,” jelas Mira.web

 

 

Tags: BullyingPsikolog
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA