
BANJARMASIN – Menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, sejumlah kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional Kota Banjarmasin signifikan terus mengalami kenaikan.
Beberapa bahan pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari naik mulai seribu rupiah perliter hingga dua ribu rupiah perliter.
Tak hanya itu, kebutuhan pokok lainnya juga menyusul. Terutama telur ayam ras yang setiap hari harganya berubah-ubah terus naik.
Diungkapkan pedagang telur, Udin, harga telur ayam sudah mencapai Rp 30 ribu per kilogramnya. “Harga telur ayam setiap hari naik terus, dan hari ini sudah harga Rp 30 ribu/kilogram,” ujarnya, Kamis (22/2).
Ia mengatakan kenaikan harga telur sudah terjadi sejak Pemilihan Umum (Pemilu) serentak lalu secara bertahap. “Dari awalnya Rp 27 ribu/kg harganya naik bertahap, dan sekarang sudah mencapai Rp 30 ribu per kilogram,” katanya.
Menurutnya, kenaikan harga pada telur ayam sendiri dipicu karena keterlambatan datang dari pemasoknya. Ia memprediksi kenaikan harga telur itu bisa lebih tinggi saat memasuki bulan puasa nanti.
Sedangkan kenaikan harga beras di Banjarmasin disebabkan terjadinya gagal panen, hingga hasil produksi berkurang.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar menuturkan, kenaikan harga bahan pokok memang terjadi saat mendekati di momen hari besar.
“Wajar saja mengalami kenaikan, tetapi kita usahakan untuk ketersediaan bahan pokok itu tetap terjaga hingga masyarakat tetap mendapatkan,” tuturnya.
Selain itu, upaya lainnya Disperdagin dalam waktu dekat akan melaksanakan pasar murah sebanyak 21 kali bersama Bulog Kalsel. “ Nanti akan disediakan paket sembako yang berisikan 2 litar minyak goreng dan 2 kilogram gula pasir. Beras dan kebutuhan pokok lainnya juga dijual di pasar murah,” katanya.
Kemudian untuk menjaga ketersediaan pasokan telur ayam tetap aman, pihaknya sudah mengupayakan melalui kerja sama dengan Kota Blitar.
“Mudah-mudahan upaya kita ini bisa menekan inflasi dan menjaga harga bahan pokok tetap stabil,” tutupnya. via