
BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina didampingi Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah menghadiri peringatan Hari Gizi Nasional di Kawasan Wisata Bromo, Mantuil, Selasa (20/2).
Ibnu Sina menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kota Banjarmasin.
“Angka stunting berhasil diturunkan melalui berbagai intervensi dan kolaborasi yang dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting. Sebanyak 426 orang telah berhasil keluar dari status stunting dan mendapat penghargaan berupa medali sebagai simbol pencapaian yang luar biasa,” katanya.
Ia juga mengapresiasi Kelurahan Mantuil yang berhasil menurunkan angka stunting dengan praktik baik intervensinya yang melibatkan kolaborasi multi pihak.
“Ini menjadi contoh bagi kelurahan dan kecamatan lainnya untuk meniru langkah yang berhasil dilakukan Kelurahan Mantuil,” ujarnya.
Ibnu menekankan pentingnya mengatasi stunting karena dampaknya serius terhadap fisik dan perkembangan otak anak. Ia optimis bahwa dengan upaya bersama, anak-anak yang dulunya stunting bisa tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang sukses.
“Melalui peringatan Hari Gizi Nasional 2024 bahwa pentingnya pemberian ASI berkualitas kaya akan protein hewani sebagai langkah dalam mencegah anak stunting, “katanya
Selain itu, ia menargetkan pada 2024 angka stunting di Banjarmasin bisa ditekan hingga nol.
Sementara, Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah berharap para orangtua bisa memanfaatkan sumber daya makanan yang melimpah di kota Banjarmasin, yakni ikan.
“Kita semua harus bisa memanfaatkan sumber yang melimpah ini, karena kota kita ini dikenal seribu sungai. Harusnya sumber daya ikan tidak akan habis,” ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya masih menhejar 7 kelurahan sasaran lokus menjadi zero stunting di tahun 2024 ini bisa segera terwujud dan 46 kelurahan lainnya juga bisa kita upayakan bersama sama,” ujarnya.
Kepala Dinkes Kota Banjarmasin dr Tabiun Huda menyebutkan dari 8 intervensi yang dilakukan pemerintah kota telah berhasil menekan angka stunting.
“Dari hasil intervensi berbagai pihak, update status gizi balita stunting tahun 2023 yang berjumlah .1283 orang berdasarkan hasil pengukuran bulan Januari 2024 ada 426 orang anak lulus stunting, kemudian ada 72 yang sudah lewat umurnya usia 59 bulan,” sebutnya.
Ia berharap dengan peringatan Hari Gizi Nasional ke 64, semua berperan aktif menggaungkan makanan pendamping ASI untuk anak usia 6 – 23 bulan. “Kayuh baimbai cegah dan turunkan stunting untuk generasi emas kita dan tercapainya target EPJRN 2020 2024 untuk percepatan penurunan Stunting menjadi 14%,” tutupnya. via