Senin, Juli 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Niat dan Integritas dalam Memilih dan Memimpin”

by Mata Banua
11 Februari 2024
in Opini
0
D:\2024\Februari 2024\12 Februari 2024\8\8\8\Hafia Akbar.jpg
Hafia Akbar (Guru SMP IT Alkahfi, Pasaman Barat)

 

Dekatnya hari pencoblosan semakin mempercepat gerak para calon pemimpin dalam melancarkan kampanye untuk memperkenalkan diri, visi, dan misi mereka kepada masyarakat. Namun, di balik upaya memperkenalkan diri tersebut, terdapat aspek yang tak kalah penting; yaitu menyampaikan janji-janji konkret dan program-program yang akan mereka laksanakan jika terpilih nanti.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\15 Juli 2025\8\8\Ahmad Mukhallish Aqidi Hasmar.jpg

Huru-Hara Konstitusi

14 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\15 Juli 2025\8\8\palestina.jpg

Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat di Depan Mata

14 Juli 2025
Load More

Di berbagai tempat di dunia nyata maupun platform dunia maya, kita seringkali dihadapkan pada janji-janji dari para calon pemimpin. Narasi-narasi seperti “mensejahterakan rakyat”, “keadilan bagi rakyat”, atau “untuk kepentingan rakyat” telah menjadi hal umum yang kita temui selama masa kampanye berlangsung.

Hal-hal seperti ini merupakan dinamika lumrah yang terjadi dalam proses pemilihan calon pemimpin. Semua yang diucapkan akan dikemas dengan indah dan menarik, dengan tujuan untuk memenangkan hati masyarakat. Namun, ketika terpilih nanti, kenyataan di lapangan seringkali berbeda dengan apa yang dijanjikan. Ada yang mampu menepati janji-janji mereka, namun banyak juga yang tidak mampu atau tidak mau melakukannya.

Melihat fenomena dimasa-masa kampanye ini, saya teringat sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Umar Ibn Khatab Ra. Nabi mengatakan “perbuatan-perbuatan itu dinilai semata-semata dari niatnya, dan seseorang mendapatakan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya menuju Allah dan rasul, maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya. Dan barang siapa hijrahnya untuk mendapatkan dunia maka hijrahnya kepada apa yang dihijrahinyya itu (saja) “

Mustofa Bisri atau yang lebih umum dikenal dengan sebutan Gus Mus, cendikiawan muslim, pernah menjabat sebagai Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada tahun 2014 hingga 2015., dalam bukunya “Melihat Diri Sendiri” Menjelaskan terkait hadis tersebut, bahwa bila niat yang menentukan keabsahan amal atau nilainya cukup diucapkan saja, maka orang yang waktu itu berhijrah karena harta atau wanita, bisa saja menyatakan bahwa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya.

Penjelasan yang sampaikan Gus Mus terkait hadis tersebut sangat relevan dengan konteks tahun politik saat ini. Tentunya, saat berkampanye, para calon pemimpin mengutarakan niat-niat baik yang dilandasi oleh keyakinan mereka dalam beribadah dan berkomitmen untuk kemaslahatan umat, bangsa, dan negara. Mereka seringkali menyampaikan janji-janji mereka dengan menekankan bahwa itu didasarkan pada niat yang baik.

Kata Gus Mus, hadis tersebut bukanlah sekedar tuntutan agar bila kita beramal mesti memasang dan menata niat hati. Memang salat kita, misalnya, menjadi tidak sah apabila kita tidak berniat (itulah sebabnya Mazhab Syafi’i perlu mengingatkan orang yang akan bersembahyang dengan pelafalan niat, “nawaitu Ushalli” Namun, bila kita cermati, hadis tersebut juga mengandung makna yang lebih dalam lagi; pelajaran akhlak mulia, tentang kejujuran kepada diri sendiri.

Lebih lanjut, Gus Mus menjelaskan bahwa orang yang berhijrah untuk mengejar harta atau wanita dan mengatakan hijrahnya untuk Allah dan RasulNya adalah orang yang menipu diri sendiri, sebelum menipu orang lain. Sama halnya dengan mereka yang terus mengaku berbuat untuk kepentingan umat, misalnya, padahal dia sendiri dan Allah tahu bahwa apa yang dilakukan semata-mata untuk kepentingan diri sendiri atau paling jauh untuk kepentingan golongan saja.

Pemilih

Di tahun politik ini, penjelasan Gus Mus juga mengajarkan kita sebagai pemilih untuk memilih dengan niat yang murni, tanpa memikirkan keuntungan pribadi. Memilih pemimpin berdasarkan pada karakter, kompetensi, dan kejujuran mereka, bukan karena diberi uang dan sekadar kepentingan diri sendiri. Dengan memilih dengan niat yang baik, kita dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan adil untuk semua.

Pemimpin

Bagi calon pemimpin, sangat penting untuk mengingat pesan dari hadis Nabi yang menekankan pentingnya niat yang baik dalam melakukan tindakan. Dalam proses kampanye dan pencalonan, marilah kita jaga niat kita agar selalu bersih dan tulus, karena “perbuatan-perbuatan itu dinilai semata-semata dari niatnya.”

Sebagai calon pemimpin, integritas adalah hal yang tidak bisa ditawar. Jadilah pemimpin yang berintegritas dan jujur dalam setiap janji dan program yang disampaikan kepada masyarakat. Pastikan bahwa niat kita dalam mencalonkan diri adalah untuk melayani dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Dengan menjaga niat yang baik dan berkomitmen untuk melayani dengan integritas, kita dapat menjadi pemimpin yang diamanahkan oleh masyarakat dengan keyakinan dan kepercayaan yang kuat.

Dalam menyongsong tahun politik ini, mari kita mengingat pesan penting tentang pentingnya niat baik dan implementasinya, baik sebagai pemilih maupun calon pemimpin. Niat yang tulus menjadi landasan bagi segala tindakan, dan dari niat baik itulah muncul kebaikan-kebaikan lain. Namun, jika niat baik hanya diucapkan tanpa diimplementasikan, itu bukan hanya menipu orang lain, tetapi lebih dulu menipu diri sendiri. Mari jadikan integritas dan kejujuran sebagai landasan utama dalam menjalani proses politik, sehingga kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik dengan keyakinan dan kepercayaan yang kuat.

 

 

Tags: Guru SMP IT AlkahfiGus MusHafia AkbarPasaman Barat
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA