
BANJARMASIN – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di kota Banjarmasin terus mengalami peningkatan. Data terakhir dari 17 kasus yang dinyatakan suspeck DBD, satu di antaranya merenggut nyawa seorang bocah sekolah dasar.
Korban merupakan siswa kelas 1 di SDN Telaga Biru 7 Banjarmasin yang berinisial MRS.
Kepala Sekolah SDN Telaga Biru 7 Endang Sri Wardani membenarkan bahwa satu siswanya meninggal dunia karena sakit. “Beberapa hari sempat izin sakit karena sakit biasa seperti demam. Anak itu juga dibawa orang tuanya berobat ke puskesmas dan diberi obat,” katanya.
Wali Kelas IB, Fiera mengatakan, sejak Senin siswa itu izin tak masuk sekolah karena sakit. Kemudian pada Rabu, siswa kelas IB itu masih sakit, sehingga orangtuanya melanjutkan untuk berobat ke puskesmas.
“Ya waktu itu juga masih dinyatakan demam dan radang tenggorokan sehingga pengobatan hanya rawat jalan,” jelasnya.
Namun dari pengobatan itu tampaknya tak menunjukkan kemajuan. Bahkan kondisinya semakin memburuk karena demam semakin tinggi.
Pengobatan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Sultan Suriansyah pada Jumat.
“Saat itu masih di RS juga dinyatakan radang tenggokan dan diminta melanjutkan obat dari puskesmas di rumah,” katanya.
Kemudian pada Sabtu (3/2) kondisinya makin parah karena tanda- tanda menunjukkan telapak tangannya biru dan mulai kejang. “Si anak kembali dibawa ke rumah sakit namun karena penuhnya ruang inap dan bed pada rumah sakit itu, membuat MRS dilarikan ke Rumah Sakit Sultan Suriansyah.
“Tetapi pada hari Minggunya di RS Sultan Suriansyah, MRS dinyatakan DBD dan meninggal dunia,” ungkap Fiera.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dr Tabiun Huda membenarkan adanya kabar siswa SD yang meninggal dunia.
“Kalau meninggal karena DBD kita masih menyelidiki, namun hasil laboratorium mengarah ke DBD,” kata Tabiun.
Pihaknya akan melakukan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk, terutama di sekolah korban dan sekitar tempat tinggalnya.
“Fogging sesegeranya dari sekolah dan tempat tinggalnya,” tutup Tabiun. via