
BANJARMASIN – Hasil evaluasi pendapatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota se-Indonesia tahun 2023 yang dirilis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Ditjen Bina keuangan pada 19 Januari 2024 tadi.
Dari 92 pemerintah kota untuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Kota Banjarmasin berada di urutan paling akhir pada 10 besar daerah terendah realisasi pendapatan, yakni hanya mencapai 74,02 persen.
Diketahui, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2023 Kota Banjarmasin Rp 560 miliar, namum realisasinya hanya mencapai Rp 302 miliar atau sekitar 52 persen.
Berada di posisi 10, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman mengatakan, rendahnya persentase tersebut harus dilihat dari beberapa hal.
“Di antaranya karena Pemko Banjarmasin memasang target pendapatan pada 2023 terlalu tinggi. Jadi ketika target terlalu tinggi capaian realisasi tidak mencapai angka yang diinginkan 100 persen, tapi bila sekitar 70 hingga 80 persen bisa saja tinggi,” kata Ikhsan, Senin (29/1).
Menurutnya, seandainya target PAD dipatok rendah, realisasinya bisa mencapai 100 persen. “Bisa saja PAD rendah tapi target rendah wajar saja bisa 100 persen,” tutur Ikhsan
Berkaca inilah, maka pemko melakukan revisi target pendapatan agar sesuai dengan kondisi sebenarnya. “Kemarin itu karena optimis kita sangat tinggi. Apalagi ada beberapa masukkan untuk terus meningkatkan PAD dan melihat perbaikan atau recovery usai pandemi Covid-19 yang sangat luar biasa, sehingga memasang target PAD tinggi,” tuturnya.
Menurutnya geliat ekonomi di kota ini pascaCovid-19 sudah bergerak cukup baik, sehingga pemko sangat antusias untuk meraih PAD lebih baik lagi.
“Tetapi, pada kenyataan berkata lain tidak meraih target sesuai yang diharapkan,” tutupnya. via