
BATULICIN – Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu meminta kepada seluruh lapisan masyarakat di Bumi Bersujud untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi peningkatan risiko penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim penghujan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Tanah Bumbu Wenti mengatakan, upaya yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah keterlibatan masyarakat itu sendiri melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M plus secara berkelanjutan.
“Yakni menguras bak mandi seminggu sekali, membersihkan wadah penampung air dan sejenisnya, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk,” katanya, Rabu (24/1).
Sedangkan poin plus, lanjut dia, yakni menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk.
Kemudian, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk di kuras, dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
Menurut nya, jika hanya dilakukan foging namun sarang nyamuk tidak diberantas, maka tidak menutup kemungkinan akan muncul bibit baru. Oleh sebab itu, perlu ada gerakan PSN secara berkelanjutan.
“Selama ini pemahaman masyarakat terkait pemberantasan DBD hanya melalui foging, padahal pemberantasan yang paling efektif adalah melalui PNS,” ujarnya.
Sejauh ini, kasus DBD yang tercatat sejak September hingga Desember 2023 mencapai 75 kasus, yakni September 10 kasus, Oktober 18 kasus, November 22 kasus, dan Desember meningkat menjadi 25 kasus.
“Sedangkan untuk periode Januari 2024 petugas belum selesai merekap, ada berapa kasus DBD yang telah tertangani. Secepatnya nanti akan kami laporkan,” pungkasnya. ant