Mata Banua Online
Senin, Oktober 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Museum Kayuh Baimbai Akan Dibuka Februari

by Mata Banua
10 Januari 2024
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2024\Januari 2024\11 Januari 2024\5\hal 5 ok\Museum Kayuh Baimbai.jpg
MUSEUM Kayuh Baimbai yang telah lama berdiri, namun hingga kini belum juga resmi beroperasi.(foto:mb/ jejakrekam)

 

BANJARMASIN – Dibangun dengan biaya Rp 4,2 miliar pada 2022 dan diresmikan pada Maret 2023, ternyata Museum Kayuh Baimbai belum juga dibuka untuk umum.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\5\Walikota HM.Yamin,Sekdakot Ikhsan Budiman, Kadiskominfotik Windiastika Kartika serta insan pers.jpg

Pemko-Insan Pers Gelar Outbond di Anjungan Kalsel TMII

12 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\5\Perangkat Desa Lokgabang Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar foto bersama seusai.jpg

Desa Lokgabang Raih Prestasi Nasional

12 Oktober 2025

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepe­mudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin Puryani memastikan jika pembenahan sudah beres, dan direncanakan Museum Kayuh Baimbai akan dibuka pada Februari 2024.

“Insya Allah dalam waktu dekat akan kita buka untuk umum paling tidak pada bulan depan,” ucap Puryani kepada awak media di Banjarmasin, Selasa (9/1), seperti dikutip jejakrekam.com.

Menurut dia, dari rencana 400 koleksi yang akan mengisi Museum Kayuh Baimbai, sek­a­rang sudah ada 100 benda bernilai bersejarah di antaranya yang dipajang di sana.

Diakui Puryani, memang masih ada, dilanjutkan beberapa koleksi yang belum bisa didapat­kan pihaknya. Termasuk jejak arsip digital Kota Banjarmasin. “Sementara, kita sambil jalan. Bukan diam, tapi tetap kita benahi, seleksi dulu,” katanya.

Di samping itu, dirinya akan melakukan penambahan fasilitas. Seperti pagar dan beberapa utilitas pengalaman lainnya. Guna menambah koleksi Museum Kayuh Baimbai, Puryani mena­warkan kepada masyarakat, apabila ada yang mau menitipkan koleksi benda-benda bernilai bersejarah di museum milik Pemkot Banjarmasin untuk dikelola.

“Nantinya, selama ber­operasi akan digratiskan kepada masyarakat yang ingin ber­kunjung ke museum. Cuma masih proses, kita daftarkan ke (pemerintah) pusat. Kalau sudah terdaftar, insya Allah untuk pengelolaan dan bantuan akan dari pusat,” kata Puryani.

Saat ini, menurut Puryani, pihak­nya masih melengkapi beberapa administrasi untuk mendaftarkan Museum Kayuh Baimbai ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kata Puryani, mulai dari kepala museum, hingga pejabat lainnya saat ini masih belum ada. Karena saat ini masih dalam pro­ses menunggu surat Kepu­tusan (SK) Walikota Banjarmasin.

“Kami juga tengah mela­kukan pembenahan sarana terkait penambahan jalur khusus bagi difabel. Mengingat saat ini belum tersedian jalur khusus di Mu­seum Kayuh Baimbai. Kita benahi nanti kalau ada ang­garannya, mungkin diajukan di anggaran perubahan (APBD 2024),” katanya.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina meng­imbau kepada masyarakat, apabila memiliki benda-benda pusaka yang bernilai sejarah bisa saja dititipkan di Museum Kayuh Baimbai.

“Adapun terkait pembicaraan lebih lanjut, apakah nanti akan dititipkan saja atau diserahkan, ataupun ingin agar dibeli oleh Pemko Banjarmasin. Hal itu mungkin perlu pembicaraan dengan kurator kita,” jelasnya.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini menginginkan agar Museum Kayuh Baimbai bisa memuat sejarah per­kembangan Kota Banjarmasin. Dari awal berdiri hingga sekarang ini. Terkait dengan arsip digital Kota Banjarmasin yang akan dikerja­samakan, Ibnu Sina mengung­kapkan akan memulai menindak­lanjuti hal ini dari Museum Nasional terlebih dahulu.

“Baru kemudian kalau ada di museum-museum yang ada di Negeri Belanda. Kita tinggal membangun komunikasi, apa saja yang bisa diberikan kepada Kota Banjarmasin,” ungkapnya.

“Saya kira itu perlu per­juangan untuk mewujudkan itu mungkin perlu waktu 2 bahkan hingga 10 tahun,” tandas Ibnu Sina. jjr

 

 

Tags: DisbudporaparMuseum Kayuh Baimbai
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper