Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Mimpi Kehidupan Sejahtera Dibawah Ilusi Pangan Murah

by Mata Banua
8 Januari 2024
in Opini
0

Oleh: Sri Astuty Handayani, SP (Ibu Rumah Tangga dari Batola)

Semakin hari semakin menyesakkan, khususnya bagi ibu-ibu yang harus mengatur keungan keluarga, pasalnya ditengah kondisi masyarakat yang semakin sulit, masyarakat harus dihadapkan dengan kenaikan harga-harga bahan pokok. Walaupun sudah menjadi kebiasaan seperti fenomena alam ketika menuju awal tahun dan Ramadhan maka harga-harga akan naik. Akan tetapi kondisi hari ini menjadi lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\8\8\master opini.jpg

Transformasi Polri dan Filosofi Kaizen

1 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Polri dan Nilai Ekonomi Keamanan

1 Juli 2025
Load More

Diberitakan sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat banyak bahan pangan yang mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan ini. Padahal, biasanya harga pangan naik ketika permintaan melonjak seperti pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sekretaris Jenderal IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengaku heran kenaikan harga pangan terjadi jauh hari sebelum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Dia mencatat harga cabai hingga gula masih terus mengalami kenaikan. “Kalau bicara tren, tren ini sebenarnya belum cukup terlihat permintaan yang tinggi. Kecuali kita 1 minggu memasuki natal dan tahun baru, ini kan permintaan akan 2 kali lipat, tapi di November ini kenapa beberapa komoditas ini mengalami kenaikan,” ujar Reynaldi 24/11/2023 (liputan6.com).

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, ada 9 komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga lebih dari 10% dari harga acuan atau eceran yang ditetapkan pemerintah. Sementara itu, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian perdagangan (Kemendag) menunjukkan, sejumlah harga bahan pangan pokok bahkan sudah mengalami kenaikan 90% lebih (cnnindonesia.com 24/12/2023).

Mahalnya harga pangan menunjukkan negara gagal dalam menjamin kebutuhan pangan murah. Padahal sudah begitu selektif ibu-ibu berusaha membagi keungan yang ada untuk kecukupan kebutuhan keluarga yang semakin membengkak. Bukan hanya akibat dari gaya hidup masyarakat yang semakin konsumtif tapi juga kondisi harga-harga yang tidak stabil yang menyebabkan kondisi pasak tidak sesuai dengan kondisi tiangnya. Akhirnya menyebabkan kewarasan masyarakat menjadi berkurang bahkan pada titik terendahnya.

Jika dilihat dengan seksama, sudah seharusnya negara melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga-harga, karena hal ini tentu berdampak besar bagi kehidupan masyarakat. Bukan hanya dari sisi gizi masyarakat, namun lebih luas yaitu akan berdampak pada kesehatan (stunting), ekonomi dan keamanan negara. Namun sayang seribu sayang, hal ini mustahil bisa terwujuk ketika negara hanya menjadi agen regulator bagi pengusaha dan rakyat sebagai konsumennya. Dimana rakyat hanyalah penonton dan pembeli yang diporsir untuk dikeruk tenaga dan hartanya demi kepentingan oligarki.

Negaralah yang seharusnya mampu mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan bagi masyarakat, bukan diserahkan kepada pihak korporasi bahkan kepada asing yang notabene akan menjadi penjajah dengan gaya baru yaitu penguasaan terhadap sumber daya dan ekonomi rakyat. Inilah dampak penerapan sistem kapitalisme dimana sistem ini memiliki tujuan untuk mencapai keuntungan terbesar walaupun harus dengan cara menyengsarakan dan membodohi rakyat.

Sangat bertolak belakang dengan sistem Islam. Sistem yang lahir langsung dari Penguasaan alam, yaitu Allah SWT. Dimana dalam sistem Islam menjadikan penguasa dan pemerintah sebagai ra’in (pengurus) bagi rakyatnya. Kewajiban mengurus rakyat melingkupi pemenuhan seluruh kebutuhan masyarakat secara layak dan merata. Pendidikan, kesehatan dan keamanan disediakan secara cuma-cuma tanpa biaya, karena pembiayaan infrastruktur didapatkan dari pengelolaan SDA oleh negara. Kebutuhan pokok akan diperhatikan kecukupannya oleh negara, agar pemeraan kebutuhan dasar bisa dirasakan oleh seluruh rakyat. Bagi laki-laki (wali) akan disediakan lapangan pekerjaan yang layak dan upahnya diperhatikan oleh negara agar mampu memenuhi kebutuhan tanggungannya (keluarga).

Dengan mekanisme sistem Islam yang komprehensif dan menyeluruh ini, bukan hanya perkara kebutuhan masyarakat yang akan terpenuhi, namun seluruh problematika kehidupan bisa terselesaikan. Masyarakat yang sebagai konsumen dapat membeli bahan pokok yang layak karena pendapatan keluarga yang tercukupi. Begitu pula para petani dan nelayan, akan mendapatkan hasil yang layak dengan harga yang sesuia dengan apa yang diharapkan ditambah dengan sarana dan prasarana pertanian yang disediakan negara secara gratis, menjadikan petani makmur dan sejahtera.

Negara akan melakukan segenap cara untuk mewujudkan hal tersebut. Dan mekanisme sistem Islam ini terbukti mampu mensejahterakan masyarakat lebih dari seribu tahun kejayaannya. Insya Allah dengan izin Allah, sejarah akan terulang, impian kebahagiaan dan kesejahteraan akan dirasakan jika kita bersegera kembali kepada syariatnya secara menyeluruh.

 

 

Tags: BapanasIbu Rumah Tangga dari BatolaIKAPPIWallahu’alam...... Sri Astuty Handayani
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA