
BANJARMASIN- Keterwakilan 11 orang wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan (Kalsel) yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dirasakan belum menempati posisi yang strategis di komisi-komisi di Gedung Senayan.
Sehingga, aspirasi masyarakat di banua ini tidak tersampaikan karena tidak ada keterwakilan wakil rakyat di komisi-komisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia yang diharapkan untuk dapat membantu pembangunan di Kalsel.
Hal tersebut disampaikan, Ketua DPRD Provinsi Kalsel H Supian Hk pada saat memimpin rapat paripurna internal dengan agenda yaitu Penutupan Masa Sidang II Tahun 2023 dan Pembukaan Masa Sidang Tahu 2024 di gedung A gedung DPRD Kalsel.
“ Saya berharap 11 kursi anggota DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang, bisa menduduki posisi yang strategis dimasing-masing komisinya,” ujar H Supian HK di Banjarmasin, Selasa (2/1) siang.
Karena dari 11 kursi DPR RI yang diperoleh wakil rakyat dari dapil Kalsel bisa dibagi rata ke komisi-komisi lain agar tidak menumpuk kembai di Komisi 2 dan 3 saja. Agar keterwakilan wakil rakyat atau putra daerah bisa membantu pembangunan di Kalsel.
“ Kami sangat menyesalkan kenapa anggota DPR RI kita menumpuknya di Komisi 2 dan 3 saja, “ jelasnya.
Pada hal masih banyak komisi-komisi yang kosong bisa dimasuki oleh anggota dewan, hal ini pula yang menyebabkan pembangunan di daerah khususnya Provinsi kalsel karena tidak ada yang mendorong belum memiliki mitranya.
“Walaupun ini sebenarnya ranah pusat, tapi daerah bisa mengusulkan melalui partainya masing-masing. Contoh seperti Jalan longsor A Yani Km 171 Kabupaten Tanah Bumbu terkatung-katung tidak ada yang mendorong karena tidak ada mitranya,”tambahnya.rds