
RANTAU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin berhasil mengangkut sampah di aliran Sungai Tapin sebagai upaya mitigasi banjir. “Sampah yang berhasil di angkut hampir satu truck,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Tapin Raniansyah, Rabu (27/12).
Ia mengungkapkan, selama tiga jam menyusur sungai dari Kecamatan Bungur hingga Kecamatan Tapin Utara, banyak sampah yang menutup aliran sungai. “Sampah yang menutupi aliran sungai itu kita bersihkan,” katanya.
Raniansyah menyebutkan, dominasi jenis sampah ini yakni limbah rumah tangga berupa plastik, dan juga sampah organik berupa ranting pohon yang di buang ke sungai.
Ia mengatakan, berdasarkan paparan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak curah hujan di wilayah Kalimantan Selatan yakni pada Januari 2024.
Kemudian, berdasarkan peta titik rawan milik BPBD Tapin pada 2022, potensi bencana banjir di Kabupaten Tapin meliputi 22 desa dan kelurahan dari tujuh kecamatan.
Sementara, Penjabat Bupati Tapin Syarifuddin mengatakan, pemerintah daerah berkomitmen memberikan perhatian kepada kebutuhan BPBD Tapin dalam menghadapi bencana. “Akan kita cek kelengkapan BPBD Tapin, apabila ada yang kurang akan kita tambah,” ujarnya.
Ia menyebutkan, khusus di aliran Sungai Tapin ini, Pemkab Tapin telah mengandalkan early warning system atau sistem peringatan dini untuk mendeteksi banjir sebagai mitigasi dampak bencana terhadap masyarakat yang bermukim di pinggir aliran sungai.
“Sebagai antisipasi dampak bencana kita pasang alat deteksi sistem peringatan dini. Ini adalah upaya melindungi masyarakat yang bermukim di daerah aliran Sungai Tapin,” ucapnya.
Pada kegiatan Balarut di Banyu atau susur sungai ini di ikuti 200 orang yang terdiri atas anggota TNI-Polri, BPBD hingga relawan di Kabupaten Tapin. ant