
BANJARMASIN – Pemko Banjarmasin menerima bantuan kapal Weed Harvester untuk dioperasikan menarik pampangan eceng gondok dan gulma di Sungai Martapura.
Kapal tersebut diserahkan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III I Putu Eddy Purna Wijaya kepada Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Jumat (22/12).
Ibnu Sina mengungkapkan, kapal itu akan sangat membantu menuntaskan masalah eceng gondok yang selama ini menjadi masalah di sungai Martapura. “Cara kerjanya bagus karena bisa memotong dan mencincang lebih cepat untuk memotong eceng gondok,” katanya.
Dengan kerjanya kapal ini tentunya akan menyambung dengan program pembuatan pusat daur ulang (PDU) Banua Anyar Sungai Gampa dimana eceng gondok ini bisa dicacah afau daur ulang menjadi kompos. “ Kedepan akan dikerjasamakan atau dikembangkan lagi hasil dari pencavah eceng gondok ini ke Pusat Daur Ulang (PDU) Banua Anyar Sungai Gampa. Dari mencacah sampai menjadi kompos,” jelasnya.
Ia berharapkan, dengan adanya kapal tersebut, eceng gondok yang selama ini berseliweran di Sungai Martapura bisa diambil semua dan dijadikan kompos.
“Sifatnya alat ini punya Balai Wilayah Sungai (BWS) bekerjasama dengan Pemko Banjarmasin untuk operasionalnya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III I Putu Eddy Purna Wijaya mengatakan, alat ini punya pemotong hingga bisa terangkat dengan Conveyor untuk menyortir, kemudian dibuat ke dalam bak penampungan.
“Adapun bak penampungannya 5 M3 (meter kubik). Kalau sudah penuh langsung dibawa,” ujarnya.
Ia mengatakan, alatnya siap beroperasi selama 24 jam. “Jadi bisa setiap saat, tinggal mengatur jadwalnya,” imbuhnya.
Menurutnya, kapal tersebut dirancang dengan badan yang lebih ramping dan memanjang agar mudah untuk dioperasikan di sungai besar maupun kecil.
“Selama ini, kalau kapal yang besar terhalang jembatan, pilar dan sungainya terlalu dangkal. Kalau kapal Weed Harvester ini sudah bisa, karena dilengkapi echo sounder yang semacam sonar untuk mengukur kedalaman sungai dan bisa mengetahui material yang ada di dasar sungai,” jelasnya.
Mengingat operasional kapal tersebut dikerjasamakan dengan Pemko, sehingga untuk operator kapal tersebut dan bahan bakar berupa solar disiapkan dari Pemko Banjarmasin.
“Jadi hari ini kita serahkan alatnya dan inspeksi kemudian pelatihan untuk operatornya. Sementara ini baru 1 alatnya, kita lihat bila ada peluang lagi untuk menambah sehingga lebih efektif dan efisien,” katanya.
Kepala Dinas PUPR Banjarmasin Suri Sudarmadyah merasa, dengan alat ini membantu Banjarmasin untuk memelihara Sungai Martapura.
“Meski aset itu milik BWS Kalimantan III, tapi dalam operasionalnya dan pemeliharaan dikerjasamakan PUPR Pemko Banjarmasin,” ucapnya.
Ke depan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Universitas Lambung Mangkurat merencanakan ampas enceng gondok dari kapal itu diolah pupuk kompos. via