
BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin berharap selain sebagai ajang silaturahmi, pelatihan pemuda tanggap bencana ini menunjukkan betapa tingginya kesadaran dan komitmen para pemuda dalam menghadapi bencana.
Hal itu terungkap dalam sambutan tertulisnya dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hj Husnul Khatimah pada pembukaan Pelatihan Pemuda Tanggap Bencana oleh Himpunan Pemuda Peduli Bencana (HP2B), di GOR Hasanuddin HM Banjarmasin, Sabtu (23/12).
“Kita tahu pemuda memiliki peran strategis dalam upaya mitigasi bencana dan dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan bencana yang terjadi di masyarakat,” ungkapnya.
Paman Birin juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada HP2B yang berinisiatif menyelenggarakan kegiatan ini.
Dikatakan Paman Birin, pentingnya pelatihan pemuda tanggap bencana tidak dapat diabaikan mengingat kompleksitas dan bencana alam yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
Mengingat Provinsi Kalsel sebagai wilayah yang memiliki potensi risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan yang dimana penting bagi kita untuk bersiap dan mempersiapkan diri secara optimal agar dapat mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul karena bencana.
“Sejatinya pemuda adalah aset yang sangat berharga, peran aktif pemuda dalam penanggulangan bencana sangatlah vital, karena karena itu pelatihan ini sangat tepat untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan agar pemuda dapat menjadi garda terdepan dalam menanggapi dan mengelola ketika situasi darurat,” tandasnya.
Paman Birin berharap, para peserta yang mengikuti kegiatan ini bisa memanfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin.
“Jadikanlah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sebagai modal untuk memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang ada di Banua,” kata Paman Birin.
Menurut Paman Birin, tidak dapat menghadapi bencana secara efektif jika tidak ada koordinasi yang baik antara berbagai pihak, karena itu mari bangun sinergi yang kuat dan jalin kerjasama yang erat agar upaya kita dalam penanggulangan bencana dapat mencapai hasil yang maksimal.
Sementara itu, Ketua Pembina HP2B, Rusbandi mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan pemuda Banua yang tanggap dan tangguh terhadap bencana.
Seperti kata Paman Birin, kata Bandi (sapaan akrabnya), jelas sekali kita ingin membentuk kepribadian pemuda di Banua menjadi pribadi yang tanggap dan tangguh terhadap atau dalam menghadapi bencana.
“Kita tidak ingin bencana itu terjadi, namun mempesiapkan sedini mungkin merupakan bentuk ketanggapan kita terhadap sesuatu kedepannya, karena bencana bisa datang kapan saja,” jelasnya.
Terpisah, Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi gagasan pemuda dalam rangka berpartisipasi dalam penanggulangan bencana di banua.
“Kita sangat mendukung kegiatan seperti ini, salah satu dukungan Dinas Sosial Kalsel menyiapkan tenaga pelatih dari taruna siaga bencana (Tagana) terkait manajemen bencana,” ujar Achmadi yang merupakan salah satu pembina Tagana Kalsel itu.
Pelatihan pemuda tanggap bencana tahun 2023 tersebut diikuti sebanyak 150 peserta berasal dari Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Dalam pelatihan itu, kata Madi, Tagana Kalsel memberikan materi terkait Dinas Sosial dalam memberikan penanganan bencana, water rescue shelter, posko dan pendataan, pertolongan pertama gawat darurat (PPGD).end/adpim/ani

