
BANJARMASIN- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Seltan gandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pengurus masjid untuk mengsukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang .
Karena MUI sebagai lembaga independen yang mewadahi para ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam di Indonesia mempunyai peranan sangat beragam mulai dari aspek hukum, politik, sosial budaya, maupun sosial ekonomi dan keberagaman cara pandang dan sudut dan sudut pandang terhadap MUI semakin meneguhkan posisi strategis MUI dalam kehidupan beragama, berbngsa dan bernegara.
Dalam laporan panitia, Kabag Pengawasan dan Humas Bawaslu Kalsel H Supryanto Noor SE mengatakan respon positif muncul dari masyarakat yang memiliki perhatian terhadap dinamika keberagamaan di Indonesia.Masjid memiliki peran besar bagi masyarakat, tidak hanya sebagai tempat ibadah, sejatinya masjid adalah pusat peradaban bagi umat Islam.
“Selain itu masjid juga bisa menjadi rumah pendidikan secara kerohanian, jasmani maupun rohani serta tempat dalam pembentulan mental, Moral dan akhlak yang baik demi menciptakan genersi yang maju dan beritegritas, sangat banyak peran masjid dalam pemberdayaan umat Islam, baik secara individu, sosial maupun dalam hubungan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, “ ujar Supriyanto dalam laporannya pada acara Dialog dengan tema Masjid Sebagai Garda Terdepan untuk Menjaga Kerukunan Umat dalam Pemilu Tahun 2024 di aula Hotel Jelita di Banjarmasin, Kamis (21/12) sore. Anggota Bawaslu Kalsel Thessa Aji Budiono mengatakan keberadaan ulama atau tokoh agama di masyarakat Kalsel sangat berpengaruh dalam cara berikir dan bertindak, sebagian besar masyarakat Kalsel itu cenderung mengikuti ulama.
“ Sehingga harapan kita dengan menggandeng ulama juga dapat meningkatkan pengawasan partisifatip,menolak politik uang, menjaga kedalamaian dan kerukunan. Sehingga masyarakat Kalsel bisa mengerti cara pikir dan bertindak ulama yang dimotori oleh MUI menjelang Pemilu 2024, ujar Thessa Aji Budiono.
Sekretaris Umum MUI kalsel H Nasrullah mengatakan Bawaslu meminta MUI tentang Pemilu harus bersih anti money politik, kecurangan serta MUI menghimbang masyarakat jangan Golput.
Wajib hukumnya seluruh umat Islam dan warga bangsa untuk memilih karena memilih itu sebuah kewajiban dalam rangka transisi nasional maupun daerah.
“ Hari ini tidak hanya MUI yang kami galang, namun juga pengurus mesjid untuk tidak menjadi alasan melakukan kecurangan pemilu contoh dengan alasan sholat hajat dengan membagi uang dan kemudian momentum Pemilu legislatif, Pilpres dan Pilkada,” ujar Nasrullah.
MUI klir bahwa pemilu harus jujur, demokratis dan jangan saling menjeleka, mari adu gagasan, adu pandangan dan pogram dalam rangka untuk menjadi pemimpin bangsa kalau menjadi presiden dan menjadi anggota DPRD,DPR dan DPD mengisi wakil-wakil di parlemen.rds