Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Genosida di Palestina, Muslim Banua Punya Solusinya

by Mata Banua
17 Desember 2023
in Opini
0

Oleh: Dhiya ( Aktivis Muslimah)

Sejak Israel melakukan agresi ke Gaza, kaum muslim ataupun non muslim ramai melakukan aksi solidaritas, mulai dari tabligh akbar, donasi, boikot , hingga melakukan seragan-serangan di media sosial ahir-akhir ini.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\8\8\master opini.jpg

Transformasi Polri dan Filosofi Kaizen

1 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Polri dan Nilai Ekonomi Keamanan

1 Juli 2025
Load More

Termasuk di Kalimatan Selatan. Pada Ahad, 19 November 2023 telah dilaksanakan acara tabligh akbar yang bertemakan “Tabligh Akbar, Do’a dan Donasi Dari Banua Untuk Palestina” yang dihadiri ribuan jamaah dari berbagai penjuru Kalimantan Selatan di Masjid Hasanudin Majedi. Tabligh akbar tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan dan persatuan kaum muslim untuk Palestina, lewat tabligh akbar tersebut seluruh masyarakat Banua berkumpul dari berbagai kalangan, mulai dari guru-guru, pemuda termasuk para santri, serta dari tokoh-tokoh masyarakat.

Memang sudah selayaknya kaum muslim bersatu merapatkan barisan untuk membebaskan Palestina, sebab persatuan adalah salah satu kunci kemenangan kaum muslim sebagaimana yang telah dijelaskan oleh salah satu pemateri dalam tabligh akbar tersebut, Dr. H. Arim Nasim, beliau menjelaskan: Rasulullah Saw pernah bersabda,” Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan tidak bisa tidur dan panas (ikut merasakan sakitnya)” (Shahih Muslim 4685). Maka apa yang kini dialami kaum muslim di dunia adalah bagian dari bukti keimanan.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Ustadz Taufik NT, bahwa sumber kekuatan kaum muslim adalah persatuan, sebab yang di jajah saat ini adalah seluruh kaum muslimin. Palestina hanya di jajah secara fisik, namun negeri lain seperti Indonesi dan negeri Arab dijajah secara ekonomi dengan penerapan sistem ekonomi kapitalis dan sekat-seeat nasionalisme. Untuk bisa merdeka maka kaum muslim harus merdeka dari pemikiran dan sistem kufur.

Selain dengan donasi dan tabligh akbar kaum muslim kini juga melakukan gencar melakukan boikot terhadap berbagai produk yang pro terhadap Israel. sebab cara ini dinilai memiliki pegaruh yang cukkup signifikan, menurut laporan Al-jazeera pada 2018 mencatat potensi kerugan bisa mencapai Rp.180,48 teriliun per tahun akibat gerakan boikot ini. Meskipun Israel mecoba membantah laporan tersebut, Perdana Menteri Israel, Bejamin Netanyahu, melarang kelompok-kelompok yang mendukung gerakan boikot dengan alasan melindungi ribuan pekerja di Israel daeri potensi kehilangan pekerjaan akibat boikot internasional (Jambione.com 20/11/23).

Menyikapi fenomena ini, Ustadz Dr. Wahyudi Ibnu Yusuf, M.Pd, mejelaskan bahwa kaum muslim tidak cukup melakukan boikot tehadap produk-produk zionis yang berbentuk barang, namun juga pemikiran, seperti pemikiran nasionalisme yang telah memecah belah kaum muslim saat ini dalam sekat negara dan bangsa. Kaumm uslim harus berasatu dalam bingkai Khilafah, sebab secara historiås telah terbukti bahwa khilafah dapat menyatukan kaum muslim.

Beliau mengingatkan kembali kepada Masyarakat Banjar sejarah Imam Bukhari yang telah menyusun kitab berisi ribuan hadits dengan melakukan rihlah mecapai 14.000 km tanpa memerlukan visa, paspor dan pesawat. Sedangkan di Kalimantan Selatan, Sultan Suriansyah saat memeluk Islam beliau diikuti oleh 15.000 penduduk Banjar yang juga memeluk Islam, beliau berangkat haji ke Mekkah dan menemui Sultan Sulaiman Al-Qanuni, lalu beliau ditetapkan sebagai Sultan Banjar. Tidak lepas juga Mufti Sultan Banjar, Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, beliau tinggal di Mekkah selama 30 tahun.

Mereka semua tidak memerlukan visa maupun paspor, atau mengurus izin. Karena pada saat itu tidak ada sekat-sekat negara bangsa. Terakhir beliau menegaskan, bahwa Eropa bersatu padahal perintah tersebut tidak ada di dalam kitab suci mereka. Sementara Allah berulang kali menyampaikan dalam firman-Nya agar kaum Muslim bersatu.

 

 

Tags: Aktivis MuslimahDhiyaGazapalestina
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA