
BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin Rumuskan Strategi Menurunkan Stunting dan Pencapaian ODF (Open Defecation Free) di 2024.
Perumusan strategi tersebut dilakukan melalui rapat kerja daerah Dinas Kesehatan Banjarmasin 2024, di salah satu hotel di Banjarmasin, Senin (11/12).
Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina didampingi Ketua Ketua TP PKK kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah mengungkapkan di tahun depan perlu penangana lintas sektoral untuk mengatasi masalah Stunting dan upaya mencapai status bebas buang air besar sembarangan (ODF).
“Tahun depan kami menargetkan penurunan angka stunting sampai 14%, maka itu fokus utama capaian target tersebut dengan pendekatan lintas sektoral,” ungkap H Ibnu Sina.
Ia juga menyoroti pentingnya pelayanan kesehatan lainnya terutama terkait dengan indikator kota sehat. “Kami berharap minimal 80% kelurahan mendeklarasikan diri bebas dari buang air besar sembarangan. Ini bukan hanya untuk mencapai standar kota sehat, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” harapnya.
Pentingnya eliminasi jamban di pinggir sungai juga menjadi perhatian utama. “Kita dapat bekerja sama dengan lintas sektor, terutama Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Perkim, dan Perumda Air Limbah. Konektivitas air limbah komunal diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat, menghilangkan kebiasaan buang air besar di sungai, dan meningkatkan tingkat kesehatan kota,” ujarnya.
Selain itu, dapat menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan tingkat kesehatan kota secara signifikan. Rencana itu mencerminkan komitmen penuh untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkualitas bagi warga Banjarmasin.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda mengatakan, program utama seperti 80 persen ODF dimana ada 10 kelurahan deklarasikan bebas BAB sembarangan.
“Sedangkan upaya penurunan angka stunting dinkes jemput bola ke sekolah -sekolah untuk sosialisasi stunting serta pemberian vitamin tambah darah,” tutupnya. via