BANJARMASIN – Kasus pneumonia di Banjarmasin ternyata itu sudah melebihi angka 200 kasus. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, disebutkan angkanya mencapai 202 kasus.
Meski begitu hingga kini tak ada temukan kasus mycoplasma pneumonia yang saat ini marak di Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda menyebut jika jumlah tersebut belum sampai Desember 2023.
Jumlah yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan merupakan angka sejak Januari hingga September 2023.
Bahkan saat ini selain kasus pneumonia yang sering terjadi di Indonesia juga dihebohkan dengan kasus mycoplasma pneumonia dilaporkan muncul di Jakarta, Indonesia.
“Kalau mycoplasma pneumonia di Banajrmasin belum ada temuan hingga saat ini. Memang harus diakui jika pneumonia banyak jenisnya,” katanya, seperti dikutip banjarmasinpost.com.
Sementara, mycoplasma pneumonia di bakteri mycoplasma.
Tabiun mengklaim jika saat ini pengobatan untuk penyakit pneumonia telah tersedia di puskesmas yang ada di Banjarmasin. Artinya penderita hanya perlu ke puskemas untuk mendapatkan perawatan.
Ia menyebut pneumonia ini terbagi menjadi dua jenis. Ada yang spesifik dan non spesifik. Yang spesifik merupakan pneumonia ditemukan Bakteri Tahan Asam (BTA). Pneumonia ini tidak jauh berbeda dengan gejala TBC.
Penderita, jelas dia, akan mengalami batuk selama berhari-hari disertai darah. Tak hanya itu, pneumonia ini menginfeksi paru bagian dalam. Jenis ini menular.
Berbeda pengobatan dengan pneumonia non spesifik yang hanya perlu antibiotik. Pneumonia spesifik pengobatannya harus enam bulan. bp