
SEBAGAI serambi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan dengan letaknya yang strategis, ternyata juga memiliki potensi sektor pariwisata yang menjanjikan dan dapat dikembangkan lagi ke depannya.
Apalagi berdasarkan data kunjungan wisatawan ke Kalsel pada Tahun 2022, Tabalong menduduki peringkat pertama untuk jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing, yaitu sebesar 3.137.656 orang.
Angka yang dirilis Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Pariwisata pada 29 Januari 2023 itu, jauh mengungguli Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru yang mencatat hanya sekitar 1,5 jutaan wisatawan. Jumlah wisatawan lokal yang berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tabalong tercatat sebanyak 3.092.902 orang, sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 44.754 orang.
Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani, mengatakan, bahwa data yang dirilis itu, menggambarkan betapa sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Tabalong memberi magnet (daya tarik) yang tinggi.
“Ini suatu potensi yang besar, apalagi dengan adanya IKN yang dekat dengan Tabalong nantinya. Kami tengah membangun pariwisata yang berbasiskan desa,” kata Anang.
Sebelum dan saat pandemi Covid-19 tempo hari, masyarakat desa di Kabupaten Tabalong memiliki kecenderungan menata wilayah mereka masing-masing secara apik. Ini mereka wujudkan dengan mempertahankan kearifan (budaya) lokal, sehingga bisa dijual menjadi tempat wisata.
“Satu (desa wisata) yang paling menarik adalah Taman Menanti Laburan, Desa Panjang, Kecamatan Tanta. Tempat ini terletak di dataran tinggi dan dipenuhi dengan rumah tradisional zaman dulu yang unik. Desa ini mendapatkan peringkat keenam terbaik kategori desa wisata dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia,” ujar Anang.
Guna mendukung kelangsungan desa wisata, Pemkab Tabalong pun membina pelaku UMKM setempat dengan pelatihan kerja. Hasilnya, banyak pelaku UMKM yang berhasil menjual beragam buah tangan, seperti camilan dan kerajinan tangan.
Berkat upaya tersebut, industri pariwisata Tabalong meningkat. Wisatawannya pun tak hanya dari dalam negeri, tetapi juga mancanegara. Ke depan, lanjutnya, Pemkab Tabalong akan terus memberikan dukungan untuk emajukan desa wisata dan menarik lebih banyak lagi pengunjung.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tabalong, Abdul Halim mengatakan, upaya memajukan pariwisata berbasis desa akan berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti meningkatnya PAD (Pendapatan Asli Daerah/Desa), menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan industri wisata.
Potensi wisata desa yang ada sekarang mesti di-kemas, poles, branding, dan dipromosikan lebih lagi. Sehingga tidak sampai kalah bersaing dengan obyek pariwasata yang ada di daerah lainnya.
Disporapar Kabupaten Tabalong, berusaha membantu dan mendukung upaya pengelolaan pariwisata agar tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong wisata yang datang. Misalnya, mengimbau untuk memiliki makanan camilan sendiri hingga kerajinan tangan khas obyek wisata.
“Kami menginginkan setiap tempat wisata di Tabalong, ekonominya juga berjalan dan mereka memiliki makanan khas, serta cinderamata atau kesenian melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes),” kata Halim.
Adapun beberapa wisata unggulan yang ada di Kabupaten Tabalong dan tak lepas dari pembinaan Disporapar, di antaranya adalah Wisata Religi berupa Makam Syekh Nafiz dan Masjid Pusaka Banua Lawas, Wisata Buatan Desa Taman Wisata Menanti Laburan, Taman Bunga Poska, Taman Savana, Wisata Alam Gua Liang Tapah dan Air Terjun Lano, serta Taman BurungHutanKota. (*)