
SEBAGAI upaya memacu pertumbuhan ekonomi daerah, belum lama tadi tepatnya tanggal 22 Juni 2023, secara simbolis Kabupaten Tabalong telah resmi menandai daerahnya, sebagai satu daerah penghasil juga pengirim produk hortikultura ke IbKota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Prosesi pengiriman berbagai produk hortikultura itu pun mengambil tempat di Pasar Agribisnis Desa Kembang Kuning, Kecamatan Haruai yang telah digadang-gadang menjadi outlet pangan Kalsel untuk Ibukota Negara Nusantara.
Adapun produk hortikultura yang dikirimkan ke IKN antara lain mencakup terong sebanyak 144 kilogram, pare 26 kilogram, tomat 217 kilogram dan cabai tiung sebanyak 76 kilogram. “Produk hortikultura Tabalong kita pasok ke wilayah IKN dan ini merupakan langkah maju dalam mewujudkan Tabalong sebagai produsen pangan,” kata Bupati Tabalong yang secara simbolis melepas produk hortikultura ke IKN Nusantara.
Pemkab Tabalong terus mengembangkan Program Kampung Hortikultura yang dicanangkan sejak tahun 2022 dengan target 10 lokasi. Desa yang akan dikembangkan menjadi kampung hortikultura pada tahun 2023 mencakup lima desa, yaitu Desa Saradang, Desa Bongkang, Desa Nawin, Desa Hayup dan Desa Wirang.
Tahun sebelumnya lima desa, masing-masing Desa Lok Batu, Desa Masingai I, Desa Masingai II, Desa Kembang Kuning dan Desa Catur Karya telah mendapat bantuan benih, pupuk dan perlengkapan pertanian terkait Program Kampung Hortikultura.
Selain holtikultura, Kabupaten Tabalong masih memiliki potensi pertanian yang besar dan dapat dikembangkan lagi. Itu berkaca pada hasil produksi pertanian pada tahun 2022 yang mencapai 110.680 ton gabah kering dan total luasan sawah produktif 16.087 hektar yang ada.
Caranya dengan memanfaatkan lahan lebak seluas 5.684 hektar yang hingga saat sekarang belum maksimal dikembangkan. Potensi lahan rawa lebak terhampar luas di Kecamatan Muara Harus, Tanta, Kelua dan Pugaan. Baru seluas 2.400 hektar yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan sisanya seluas 3.284 hektar belum optimal dimanfaatkan.
“Potensi yang sangat besar ini harus dapat kita maksimalkan agar semakin meningkatkan produksi hasil pertanian. Apalagi posisi strategis Tabalong, sebagai serambinya Kalimantan Selatan untuk menyangga Ibukota Nusantara,” kata Bupati Anang belum lama tadi.
Di hadapan wartawan media cetak, elektronik dan siber di daerah ini, Anang meminta semua pihak, dapat melihat peluang besar yang ada di depan mata, menjadikan bumi Saraba Kawa menjadi penyangga pangan, bahkan lumbung pangannya IKN.
Keunggulan lahan lebak di Tabalong, selain arealnya yang sangat luas, juga didukung dengan ketersediaannya petani penggarap, produktivitas tinggi mencapai lebih 5 ton per hektar, kecukupan ketersediaan air, serta karakteristik lahan berbentuk cekungan yang mungkinkan pengembangan sistem watun.
Pasar Agribisnis di Desa Kembang Kuning Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong juga didesain menjadi etalase produk – produk hasil pertanian Kabupaten/Kta se Kalimantan Selatan. (*)