Mata Banua Online
Rabu, Oktober 29, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Data 3 Juta Pemilih di KPU Kalsel Ikut Dibobol

by Mata Banua
7 Desember 2023
in Banjarmasin, Kotaku
0

BANJARMASIN – Dugaan bocornya 204 juta data pemilih Pemilu 2024 usai dibobol hacker, diyakini juga merambah data pemilih Kalimantan Selatan yang hanya 3 juta orang.

Pakar IT Politeknik Hasnur, Akhmad Fakhrizal Harudiansyah mengungkapkan kebocoran data pemilih itu berasal dari database KPU RI, terutama data pemilih yang diduga akan diperjualbelikan oleh sang hacker untuk keperluan komersialisasi atau politik jelang Pemilu 2024.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\29 Oktober 2025\5\hal 5\Apel Hari Sumpah Pemuda ke -97 di Balaikota yang menampilkan beragam baju daerah.jpg

Pakaian Daerah Warnai Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Pemko

28 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\29 Oktober 2025\5\hal 5\Ketua TP PKK Banjarmasin Neli Listriani, Kepala DP3A Ramadan serta relawasan SAPA.jpg

Sungai Baru Wakili Penilaian Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak

28 Oktober 2025

“Kalau data pemilih sebanyak 204 juta dari website atau database KPU RI, apalagi data pemilih yang hanya 3 juta orang di KPU Kalsel juga ikut dibobol hacker,” ucap Akhmad Fakhrizal Harudiansyah kepada jejakrekam.com, Kamis (7/12).

Menurut Ichal, sapaan akrab dosen muda ini, kebcoran data pemilih itu hampir mendekati atau 100 persen dengan database KPU RI, pun termasuk data di KPU Kalsel.

“Sebab, pola penyimpanan dari data dari daerah ke pusat, sehingga saat kami mengecek persis jumlah data 204 juta pemilih hampir sama sama dengan data yang dibobol oleh hacker,” kata Ichal.

Akademisi teknik informatika dan programming Politeknik Hasnur ini mengatakan kemungkinan besar data pemilih itu akan dijual sang pembobol. Sebab, ada beberapa data pemilih Pemilu 2024 yang berada di luar negeri, lengkap dengan nomor paspor serta identitas diri sang pemilih.

“Cara hacker atau peretas ini dalam mengolah data sangat berbahaya. Bisa saja nanti data pemilih itu dipakai untuk data pinjaman online (pinjol) dengan menggunakan data orang lain,” kata Ichal.

Sementara, Anggota KPU Provinsi Kalsel, Muhammad Fahmi Failasopa tak memungkiri jika data pemilih Kalsel hanya 3 juta turut dibobol karena termasuk dari 204 juta data pemilih yang ikut diretas di KPU RI.

“Kalau membaca pada pemberitaan di media massa, seperti kebocoran itu terpusat di KPU RI. Data itu memang berasal dari seluruh satuan kerja (satker) provinsi, termasuk di KPU Kalsel,” ucap Fahmi.

Mantan anggota Bawaslu Kabupaten Tabalong ini mengatakan hingga kini, KPU Kalsel belum mendapat petunjuk terkait bobolnya data pemilih dari KPU RI dalam menyikapi atau mesti yang dilakukan ke depan. jjr

 

 

Tags: Akhmad Fakhrizal HarudiansyahKPUPakar IT Politeknik Hasnur
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper