
RANTAU – Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III menyatakan Bendungan Tapin Provinsi Kalimantan Selatan mampu mengendalikan debit air banjir sebanyak 172 meter kubik per detik saat musim hujan.
“Untuk menanggapi isu tersebut (penghujan) unit pengelolaan Bendungan Tapin di bawah BWS Kalimantan III melakukan persiapan dengan melakukan penyediaan ruang untuk menampung air saat terjadi musim hujan,” ujar Koordinator Operasi Bendungan Tapin BWS Kalimantan III Rahmat Hariyanto, Senin (4/12).
Ia mengatakan, penyediaan ruang tersebut sebagai respons BWS Kalimantan III menanggapi isu musim penghujan yang di prediksi terjadi pada Desember 2023 hingga Maret 2024.
“Mengingat Bendungan Tapin sebagai objek vital ketahanan air yang multipurpose, yaitu melakukan pengendalian debit banjir di aliran Sungai Tapin,” ucapnya.
Rahmat menyebutkan, penyediaan tampungan air pada periode waktu Desember 2023 hingga Maret 2024 sesuai dengan arahan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirtjen SDA) untuk mengendalikan debit banjir pada wilayah hilir Bendungan Tapin semaksimal mungkin.
“Serta mengatur pengoperasian debit outflow pada bendungan. Hal tersebut sudah kami lakukan sesuai arahan dari Ditjen SDA,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut dia, Bendungan Tapin yang memiliki kapasitas 56,77 juta meter kubik beroperasi dengan normal dan berstatus aman.
“Unit pengelola Bendungan Tapin juga melakukan mitigasi-mitigasi dengan melakukan prediksi inflow bendungan berdasarkan data BMKG dan BRIN. Hal ini dilakukan agar pengoperasian pengeluaran air dapat lebih tepat dan sesuai dengan kondisi sungai di hilir,” jelansya.
Terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Tapin Syarifuddin mengungkapkan, Bendungan Tapin yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Februari 2021 itu harus bisa mereduksi banjir sesuai dengan fungsi.
“Dengan adanya Bendungan Tapin bisa mereduksi banjir. Berkaca pada peristiwa banjir besar di Kalsel pada 2021 lalu, kita masih terselamatkan dengan adanya bendungan,” katanya.
Adapun kecamatan yang di lintasi aliran Sungai Tapin, yakni Piani, Bungur, Tapin Utara dan bermuara ke aliran hidrologis Sungai Barito di wilayah Candi Laras.
Sementara, untuk sungai lainnya yang berpotensi banjir sudah dipetakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, meliputi wilayah Kecamatan Tapin Selatan dan Kecamatan Binuang. ant