Oleh: Eni Listiowati (Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah membawa perubahan signifikan di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Guru, sebagai salah satu elemen penting dalam pendidikan, juga harus beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Di era sebelumnya, guru berperan sebagai penyampai informasi dan pengetahuan kepada siswa. Namun, di era teknologi, peran guru telah berkembang menjadi lebih dari itu. Guru-guru tidak lagi hanya menyampaikan informasi dari buku teks kepada siswa, tetapi mereka menjadi arsitek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi sebagai alat utama. Dengan bantuan teknologi, guru dapat memberikan pembelajaran yang lebih interaktif, responsif, dan terkustomisasi sesuai dengan kebutuhan individual setiap siswa.
Era teknologi telah menggeser peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator pembelajaran. Mereka tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan; sebaliknya, mereka menjadi panduan yang memungkinkan siswa mengeksplorasi dan memahami informasi dari berbagai sumber. Guru membantu siswa untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak, memisahkan informasi yang relevan dari yang tidak, serta mengembangkan kemampuan analisis dan kritis mereka.
Era teknologi juga menyebabkan guru berperan sebagai mentor bagi siswanya. Guru sebagai mentor adalah seorang pendidik profesional yang berusaha untuk menasehati, membimbing, menunjukan jalan, serta mengasuh kawan seprofesinya dan anak didiknya agar tertuju kearah yang benar. Guru harus mampu memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam mengembangkan potensinya.
Guru diharapkan dapat membantu siswa untuk mempersiapkan diri untuk masa depan dengan cara memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan di masa depan. Guru juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Selain sebagai seorang fasilitator dan mentor, adanya perkembangan teknologi juga menyebabkan guru harus bisa memposisikan dirinya sebagai motivator bagi siswa. Guru sebagai motivator adalah seorang pendidik yang memiliki kemampuan untuk mendorong siswa untuk terus belajar dan berinovasi.
Guru motivator dapat memberikan semangat dan motivasi kepada siswa untuk mencapai tujuannya. Guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan kondusif. Guru juga dapat mendorong siswa untuk mencapai tujuannya dengan cara memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa. Guru juga dapat memberikan dukungan kepada siswa dalam menghadapi tantangan dan rintangan.
Selain peran yang telah berkembang, guru juga harus memiliki kompetensi digital yang mumpuni. Kompetensi digital ini meliputi kemampuan menggunakan teknologi untuk pembelajaran, serta kemampuan menilai dan mengelola informasi yang diperoleh dari teknologi. Dengan kompetensi digital yang mumpuni, guru dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Teknologi dapat digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran yang menarik dan interaktif, serta untuk memberikan feedback yang cepat dan akurat kepada siswa.
Tentu saja, perubahan ini juga datang dengan sejumlah tantangan. Bukan semua guru memiliki akses atau keterampilan teknologi yang cukup untuk mengintegrasikan perangkat dan aplikasi teknologi ke dalam proses pembelajaran. Tantangan terbesar mungkin terletak pada pendidikan dan pelatihan guru dalam memanfaatkan teknologi dengan efektif.
Namun, di tengah tantangan itu, terbuka pula peluang yang tak terbatas. Guru yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan baik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, memperluas jangkauan pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan siswa sesuai dengan kebutuhan masa depan.
Guru yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan memiliki kompetensi digital yang mumpuni akan menjadi pendobrak perubahan di era teknologi. Guru-guru inilah yang akan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan.