
BANJARMASIN – Angka stunting pada anak di Kota Banjarmasin masih menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Hingga kini angka stunting di kota ini di atas 22,4 persen sehingga pemko harus mengejar target agar turun 14 persen pada 2024.
Dalam Diseminasi Audit Stunting 2 yang dilangsungkan Balaikota Banjarmasin, pemko bertahap memfokuskan penanganan stunting pada 22 titik lokasi fokus (lokus).
Wakil Walikota Banjarmasin H.Arifin Noor mengatakan, pemko pun sudah melakukan aksi atau gerakan nyata dengan menggerakkan semua SKPD terlibat penangangan stunting. “ Pemko menggerakkan agar seluruh ASN peduli stunting, “ujar Arifin, Sabtu (25/11)
Dengan aksi ini agar tahun 2024, setiap dinas memiliki payung hukum untuk mengalokasikan penanganan stunting di Banjarmasin. “Misalnya PUPR dan DLH dalam penangan lingkungan sanitasi sebagai upaya penangana stunting, dinas sosial dll juga dengan programmnya masing-masing, “jelas Arifin.
Arifin berharap dengan desiminasi bersama dapat TP2S mencapai target stunting ini di kota ini. “Dengan begitu, ke depan kita bisa mendapatkan insan yang cerdas dan beriman. Agar di tahun 2045 bisa mencapai Indonesia Emas,” harapnya.
Kepala DPPKBPM Kota Banjarmasin Helfiannoor menjelaskan terobosan program ASN Peduli yang dilaunching pada HKN ke 58. “Gerakkan itu kita akan menolkan 2 lokus di Kota Banjarmasin. Yakni Kelurahan Telawang dan Kelurahan Mawar di Kecamatan Banjarmasin Barat. Di sana setidaknya ada 16 kasus stunting yang tercatat,” ungkapnya.
Ia berharap dengan partisipasi ASN Peduli ini dapat menghilangkan kasus stunting di beberapa kelurahan di Banjarmasin. “Nanti juga akan ada tahap kedua dan bekerjasama dengan Baznas menolkan beberapa kelurahan yang memang kasusnya tinggal dibawah 10,” tuturnya. via