
BANJARMASIN – Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) meluncurkan aplikasi Berdasi untuk mempermudah proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba, dalam upaya mengungkap jaringan pengedar.
“Jadi aplikasi ini membantu petugas dalam profilling, mapping, analisa data dan pengembangan penindakan jaringan narkoba secara cepat dan tepat melalui sistem terintegrasi antara polda dan 13 polres jajaran,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya, Rabu (22/11).
Ia menyebutkan, kata Berdasi merupakan akronim dari bekerja dengan data terintegrasi, sehingga sejalan dengan tujuannya yaitu penerapan sistem database atau basis data pelaku kejahatan narkoba yang terintegrasi.
Kelana mengatakan, pihaknya mengaktifkan data pengungkapan kasus enam tahun ke belakang baik di polda maupun satuan reserse narkoba di polres jajaran.
Hal itu bertujuan agar semua data dapat terhimpun, dan setiap upaya pengungkapan jaringan bisa lebih mudah dengan berbekal bantuan digitalisasi data yang komprehensif.
“Termasuk upaya pengembangan jaringan gembong narkoba Fredy Pratama di Kalsel juga dilakukan dengan bantuan basis data di aplikasi ini,” jelasnya didampingi Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel AKBP Ernesto Saiser.
Ia pun mengimbau agar semua satuan reserse narkoba di polres jajaran bisa memanfaatkan aplikasi yang diciptakan Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Zaenal Arifien itu secara optimal, dalam rangka mempermudah kinerja pemberantasan peredaran narkoba.
Diketahui, seremonial peluncuran aplikasi Berdasi di gelar di salah satu hotel di Banjarmasin dengan menghadirkan seluruh anggota Ditresnarkoba Polda Kalsel, termasuk para kasat resnarkoba polres jajaran serta tim operatornya. ant