Mata Banua Online
Selasa, Oktober 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Harga Gabah Bakal Sulit Turun

by Mata Banua
8 November 2023
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2023\November 2023\9 November 2023\7\7\foto B.jpg
Petani merontokkan padi di lahan persawahan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.(foto:mb/rep)

 

JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan, kemungkinan harga gabah kering panen (GKP) yang diproduksi petani bakal sulit turun ke level harga normal sebelumnya sekitar Rp 5.000 per kg. Namun, Bapanas menilai, petani perlu untuk mendapatkan keuntungan yang layak sehingga tingginya harga itu akan memberikan manfaat bagi petani.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\14 Oktober 2025\7\7\ft bawah.jpg

Mengintip Kawasan Industri Batamindo Milik Salim Grup

13 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\14 Oktober 2025\7\7\master 7.jpg

13 Oktober 2025

Bapanas sebelumnya telah mengatur harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp 5.000 per kg. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan, harga tersebut sebetulnya merupakan patokan bagi Bulog dalam melakukan penyerapan.

Adapun saat ini berdasarkan catatan Bapanas, rerata harga GKP sudah mencapai Rp 6.800-Rp Rp 7.00 per kg. “HPP itu kan untuk Bulog sebagai floor price. Jadi, tatkala harga di atas itu, tidak apa-apa buat pemerintah. Itu kan bagus buat petani kalau di atas HPP,” kata Ketut, Rabu (8/11).

Seperti diketahui, meski patokan harga pembelian pemerintah gabah memang ditujukan untuk Bulog, tapi tetap menjadi sinyal bagi pasar perberasan di Indonesia selama ini.

Ketut pun menambahkan, pada musim puncak panen raya yang diperikirakan jatuh pada April-Mei tahun depan, harga gabah kemungkinan baru akan turun seiring produksi yang melimpah. Namun, ia menggarisbawahi, kemungkinan besar akan sulit untuk turun hingga Rp 5.000 per kg dari rata-rata harga saat ini.

“Kalau dari Rp 6.800-Rp 7.000 per kg tiba-tiba jadi Rp 5.000 mungkin agak sulit. Mungkin di atas sedikit sektar Rp 5.500-Rp 5.300, tapi kita akan lihat produksi ke depan,” katanya.

Sementara itu, Bapanas juga telah meminta Bulog untuk sementara berhenti melakukan penyerapan gabah karena harga yang tinggi. Pihaknya juga tidak mengizinkan Bulog untuk bisa menyerap gabah dengan harga pasar.

“Kondisi sekarang Bulog tidak mungkin masuk, karena (kalau masuk) harga bisa naik lagi. Jadi, Bulog menahan diri. Di musim puncak panen Bulog baru akan serap,” ujarnya. Rep/rds

 

 

Tags: BapanasGabah
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper