
BANJARMASIN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin bersama SKPD Lingkup Pemkot Banjarmasin melakukan rapat penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Jangka Panjang, melalui kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) di salah satu hotel di Banjarmasin, Rabu (8/11).
Kajian ini untuk kelangsungan lingkungan hidup sehingga harus ditata dengan baik terencana.
Kepala DLH Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love menjelaskan, sejauh ini kondisi lingkungan hidup Kota Banjarmasin sudah sangat memprihatinkan. Hal tersebut karena semakin tahun semakin berkurangnya resapan air.
“Kita perlu melakukan kajian jangka panjang yakni 20 tahun ke depan dan ruang resapan di kota ini sudah sangat minim,” katanya.
Menurutnya, dalam penataan pola pembangunan kota 20 tahun ke depan, perlu data valid dan sinergi yang dimiliki SKPD terkait.
Ia mencontohkan, kondisi lingkungan yang sudah kritis yakni sungai di Banjarmasin sudah dangkal, kualitas air sungai sudah menurun, pemukiman semakin padat sehingga pembangunan perumahan semakin menggerus luasan ruang hijau semakin tergerus.
“Kondisi tatanan lingkungan hidup di Banjarmasin mengkhawatirkan dan perlu data SKPD terkait untuk mengurangi dampak pembangunan kota,” tuturnya.
Ia menambahkan, kini jumlah penduduk Kota Banjarmasin idealnya maksimal 600 sampai 700 ribu penduduk dari luasan 98,46 meter kubik. Jika melebihi itu maka pengaruh kepada lingkungan hidup sangat kuat.
Selain itu ruang terbuka hijau di Banjarmasin yang hanya 4 persen, dan mencari lahan untuk RTH semakin sulit. “Penduduk Banjarmasin ada sekitar 700 ribu jiwa dan bangunan terus bertambah, ini perlu diatur dalam rancangan 20 tahun ke depan,” tutupnya. via