Rabu, Agustus 20, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Mengulik Dampak Film bagi Destinasi Pariwisata

by Mata Banua
5 November 2023
in Opini
0

 

D:\2023\November 2023\6 November 2023\8\8\Foto master opini.jpg

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\20 Agustus 2025\8\8\Gennta Rahmad Putra.jpg

Dua Sisi Artificial Intelligence dalam Pembangunan Berkelanjutan

19 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Indonesia Masih Dijajah

19 Agustus 2025
Load More

Suasana syuting film KKN di Desa Penari II: Badarawuhi.(foto:mb/ist)

Oleh:Eko Sugiarto *Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta /Linda Kurniawati PNS Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

Seorang warga pemilik perahu gethek menyatakan menerima Rp 800.000 sebagai kompensasi selama tidak beroperasi. Warga yang lain mengatakan mendapat upah Rp100.000 per hari karena terlibat sebagai pemeran figuran. Area untuk lokasi syuting disewa Rp12 juta untuk proses syuting sekitar 3-4 hari. Untuk konsumsi selama syuting, mereka menggunakan jasa katering warga setempat.

Itulah yang diungkapkan warga di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu lokasi syuting film KKN di Desa Penari II: Badarawuhi pada akhir Oktober 2023. Selain di Kapanewon Playen, film yang disutradarai Kimo Stamboel dan diproduksi oleh PT MD Pictures tersebut direncanakan dilakukan di beberapa lokasi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan Oktober hingga November 2023.

Ungkapan beberapa warga sebagaimana ditulis di paragraf pertama tulisan ini menunjukkan dampak positif secara ekonomi atas syuting film KKN di Desa Penari II: Badarawuhi. Selain dampak secara ekonomi, sebuah film dapat memberi dampak baik positif maupun negatif bagi sektor pariwisata.

Publikasi berjudul “Mengkaji Ulang Strategi Promosi Pariwisata Melalui Film” (Yudaninggar dkk., 2019) antara lain menyebutkan bahwa promosi pariwisata melalui film dapat memberikan dampak positif bagi destinasi pariwisata yang dimunculkan dalam film. Beberapa di antaranya adalah kepedulian masyarakat terhadap destinasi pariwisata, peningkatan popularitas destinasi pariwisata, sampai pada peningkatan jumlah pengunjung di destinasi pariwisata tersebut. Berikut adalah beberapa dampak positif film bagi destinasi pariwisata.

Pertama, promosi destinasi pariwisata. Film-film yang menggunakan lanskap alam atau desa sebagai latar dapat mempromosikan lokasi tersebut kepada penonton. Hal ini dapat menarik mereka untuk berkunjung ke lokasi yang menjadi latar dalam film sekaligus mendorong mereka untuk menjelajahi desa atau daerah yang diangkat dalam film tersebut.

Kedua, pengembangan industri pariwisata. Film-film dengan latar belakang desa atau daerah tertentu bisa mendorong pengembangan industri pariwisata setempat. Misal, dalam pengembangan infrastruktur pariwisata di daerah bersangkutan, akomodasi, hingga kuliner lokal.

Ketiga, pelestarian identitas lokal dan warisan budaya. Film-film dengan latar belakang desa atau daerah tertentu dapat juga membantu mempertahankan dan mempromosikan identitas lokal dan warisan budaya setempat. Hal ini dapat membantu upaya pelestarian tradisi dan budaya masyarakat setempat.

Selain ketiga dampak positif di atas, perlu juga diperhatikan dampak negatif yang potensial muncul bagi pariwisata. Berikut beberapa di antaranya.

Pertama, pembenaran terhadap mitos. Film-film horor seperti KKN di Desa Penari II: Badarawuhi yang saat ini tengah dalam proses produksi berpotensi menciptakan persepsi negatif tentang daerah yang diangkat dalam cerita. Hal ini bisa menjadikan suasana desa lokasi syuting lebih mencekam. Adegan-adegan ekstrem seperti gantung diri di rumah kosong (menggunakan rumah pemenang cagar budaya) dikhawatirkan akan mengonfirmasi keberadaan mitos Pulung Gantung yang selama ini diyakini oleh sebagian masyarakat yang ada di Kabupaten Gunungkidul.

Kedua, terjadi over-tourism. Dampak negatif lain yang berpotensi muncul adalah terjadinya over-tourism. Tidak dapat dimungkiri bahwa popularitas film dapat menyebabkan peningkatan yang berlebihan dalam hal jumlah wisatawan yang mengunjungi lokasi yang ada dalam film. Hal ini bisa memberikan tekanan baik kepada lingkungan, budaya, maupun infrastruktur lokal. Dalam beberapa kasus, film juga dapat mengakibatkan eksplotasi terhadap aspek sosial, budaya, maupun lingkungan setempat.

Ketiga, persepsi yang tidak realistis. Perlu dipahami bahwa film tidak selalu mencerminkan kenyataan yang sebenarnya. Jika hal ini tidak disadari, ada kekhawatiran wisatawan yang terlalu mengandalkan film sebagai referensi dalam berwisata dapat menyebabkan mereka memiliki ekspektasi yang berlebihan bahkan sampai tidak realistis terhadap destinasi pariwisata yang muncul dalam film.

Dampak positif dan negatif film bagi pariwisata sebagaimana ditulis di atas adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, perlu langkah bijak untuk mengantisipasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Dampak positif lokasi syuting film bagi pariwisata seperti dalam film Laskar Pelangi dan film Ada Apa Dengan Cinta adalah yang diharapkan. Syukur bisa memperkenalkan destinasi pariwisata Indonesia ke seluruh dunia seperti lokasi-lokasi yang pernah menjadi lokasi syuting film Hollywood, antara lain Jakarta (film Blackhat), Candi Borobudur (film Java Heat), Candi Prambanan dan Infinite Studio Batam (film Beyond Skyline), Bromo dan Belitung (film After the Dark), dan Bali (film Eat, Pray, Love). Semoga.***

 

 

Tags: destinasi pariwisataDosen Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta Linda KurniawatiEko SugiartoPNS Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA