Kamis, Agustus 21, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Harga Gabah dan Beras Tak Akan Kembali ke Semula

by Mata Banua
2 November 2023
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2023\November 2023\3 November 2023\7\7\Foto hal Ekonomi  ( 03  November)\hal 7 - 2 klm (Bawah).jpg
JAKARTA – Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) meyakini harga gabah dan beras akan sulit untuk turun seperti semula.

 

Pergerakan harga diproyeksikan akan kembali mencapai keseimbangan baru meskipun produksi kembali meningkat pada puncak musim panen rendeng tahun depan.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\21 Agustus 2025\7\hal Ekonomi 21 Agustus) )\master 7.jpg

Bulog Wajibkan Pembelian Beras SPHP via Aplikasi

20 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\21 Agustus 2025\7\hal Ekonomi 21 Agustus) )\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

60 Persen Penyaluran KUR Terserap ke Sektor Produksi

20 Agustus 2025
Load More

Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso, mengatakan, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) yang diterima penggilingan dari petani sudah berkisar Rp 7.000 per kilogram atau lebih tinggi dari harga acuan dari pemerintah sebesar Rp 5.000 per kg.

Sebagai catatan, harga acuan gabah itu juga baru mengalami kenaikan pada Maret 2023 lalu dari sebelumnya sebesar Rp 4.200 per kg. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional melakukan penyesuaian harga lantaran saat itu tren harga gabah telah mencapai lebih dari Rp 5.000 per kg.

“Sepertinya tidak mungkin (harga gabah) kembali menjadi Rp 5.000. Tentu ini harus dihitung kembali. Menurut saya perlu revisi (harga acuan),” kata Sutarto saat ditemui di Jakarta.

Kenaikan harga gabah dan beras yang terjadi saat ini selain imbas El Nino, biaya produksi gabah juga terus mengalami kenaikan. Sutarto menyebut, harga pupuk dan bibit sangat mempengaruhi harga pduksi petani.

Di sisi lain, rantai pasok beras yang masih belum efisien yang membuat harga sampai di tangan konsumen cukup tinggi.

Sutarto mengatakan, kemungkinan harga ideal gabah kering panen (GKP) saat ini dalam situasi normal naik menjadi sekitar Rp 6.000 per kg. Harga itu dinilai telah memberikan keuntungan yang wajar bagi petani. Namun, sebagai dampaknya, kenaikan harga beras tidak bisa dihindari, terutama untuk beras jenis medium.

Menurut Sutarto, dengan harga wajar gabah Rp 6.000 per kg, harga beras medium akan naik menjadi sekitar Rp 11.500 per kg-Rp 12.000 per kg atau lebih tinggi dari patokan harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp 10.900 per kg-Rp 11.800 per kg.

Adapun harga riil beras medium saat ini tengah melonjak hingga lebih dari Rp 13 ribu per kg, berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional.

Sementara itu, harga untuk beras premium, Sutarto menilai masih dapat dipertahankan pada level Rp 13.900 per kg-Rp 14.800 per kg atau sesuai patokan HET saat ini.

“Patokan HET beras premium masih bisa dipertahankan, tapi kalau beras medium jaraknya harus dikecilin dengan premium. HET sekarang terlalu jauh (perbedaannya),” kata Sutarto. rep/mb06

 

Kenaikan harga gabah dan beras yang terjadi saat ini selain imbas El Nino, biaya produksi gabah juga terus mengalami kenaikan. Sutarto menyebut, harga pupuk dan bibit sangat mempengaruhi harga pduksi petani.

Di sisi lain, rantai pasok beras yang masih belum efisien yang membuat harga sampai di tangan konsumen cukup tinggi.

Sutarto mengatakan, kemungkinan harga ideal gabah kering panen (GKP) saat ini dalam situasi normal naik menjadi sekitar Rp 6.000 per kg. Harga itu dinilai telah memberikan keuntungan yang wajar bagi petani. Namun, sebagai dampaknya, kenaikan harga beras tidak bisa dihindari, terutama untuk beras jenis medium.

Menurut Sutarto, dengan harga wajar gabah Rp 6.000 per kg, harga beras medium akan naik menjadi sekitar Rp 11.500 per kg-Rp 12.000 per kg atau lebih tinggi dari patokan harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp 10.900 per kg-Rp 11.800 per kg.

Adapun harga riil beras medium saat ini tengah melonjak hingga lebih dari Rp 13 ribu per kg, berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional.

Sementara itu, harga untuk beras premium, Sutarto menilai masih dapat dipertahankan pada level Rp 13.900 per kg-Rp 14.800 per kg atau sesuai patokan HET saat ini.

“Patokan HET beras premium masih bisa dipertahankan, tapi kalau beras medium jaraknya harus dikecilin dengan premium. HET sekarang terlalu jauh (perbedaannya),” kata Sutarto. rep/mb06

Gabah,

Ketua Umum Perpadi,

Sutarto Alimoeso,

 

Tags: GabahKetua Umum PerpadiSutarto Alimoeso
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA