Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Guru adalah orang yang profesinya mengajar. Secara luas guru adalah pengajar pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah. Guru adalah tenaga pendidik profesional yang tugas pentingnya adalah mendidik dan membimbing. Profesi guru sudah tak asing lagi bagi khalayak umum.
Profesi ini dipegang oleh orang yang sudah memiliki persiapan dengan menempuh pendidikan maupun pelatihan yang dikhususkan. Tugas seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan mengevaluasi siswanya. Tugas seorang guru tidak hanya sekedar mengajar di kelas dan menyampaikan materi saja. Akan tetapi, guru juga memberikan pengarahan terhadap akhlak atau sopan santun siswa dan juga guru memberikan teladan terhadap siswanya. Karena dominan siswa akan lebih melihat gurunya, apa yang siswa lihat dari gurunya akan dijadikan sebagai teladan. Dan dari sekian banyaknya tugas guru salah satunya yang hampir tak terpikirkan oleh kita semua adalah sebagai motivator dan mungkin berperan sebagai pemberi dukungan untuk mengembangkan semangat belajar siswa.
Komponen penting dalam sebuah pembelajaran dan Pendidikan adalah adana seorang guru dan siswa. Keterkaitan antara dua komponen tersebut sangatlah nyata dan keduanya saling berkesinambungan satu sama lain. Guru adalah garda atau barisan terdepan untuk membentuk SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang lebih baik dan lebih mumpuni.
Tetapi akhir-akhir ini telah banyak beredar isu-su mengenai aksi dari sekelumit siswa maupun mahasiswa melakukan aksi bunuh diri. Dari kejadian tersebut sangat disayangkan bukan? Banyak motif yang menjadi latar belakang kejadian tersebut. Salah satunya adalah kesehatan mental mereka yang terganggu.
Kesehatan mental adalah keadaan seseorang yang mampu menyesuaikan dirinya sendiri terhadap berbagai kondisi yang terjadi di lingkungannya dan merasa bahagia dan tidak merasa tertekan terhadap kondisi tersebut karena adanya rasa nyaman dalam dirinya.
Hari Kesehatan mental sedunia ditetapkan pada tanggal 10 november sebagai hari untuk mengingatkan kita untk bagaiman terus menjaga Kesehatan mental kita.
Kesehaan mental yang terganggu dapat mempengaruhi diri seseorang diantaranya adalah mudah marah karena hal-hal kecil, mudah sedih, lebih suka merenung sendirian dan suka menyendiri menjauhi banyak orang dan keramaian, tertekan atau yang bisa kita fahami dengan frustasi, berdampak pada kesehatan tubuh, dan sampai melukai da menganiaya dirinya sendiri. Banyak sekali isu yang yang berkenaan dengan mahasiswa yang bunuh diri dengan berbagai motifnya hal itu seakan-akan menjadi trending.
Diantara banyak motif yang melatar belakangi aksi tersebut salah satunya adalah konflik dalam Pendidikan. mahasiswa yang melakukan aksi tersebut tidak sedikit adalah mahasiswa semester awal. Mental mereka yang belum siap untuk menghadapi kehidupan baru dalam dunia perkuliahan.
Dan faktor yang lainnya juga berasal dari keluarga adan orang tua serta lingkungan sekitar dan yang terakhir adalah faktor internal dari dalam diri. Dari peristiwa tersebut bahwa Kesehatan mnetal mempunyai banyak pengaruh diantaranya faktor internal yaitu dari dalam diri sesesorang tersebut dan juga dari faktor eksternal yaitu dapat berasal dari orang tua, keluarga, maupun lingkungan sekitarnya.
Bagaimana peran guru terhadap Kesehatan mental siswanya? Peran guru terhadap Kesehatan mental siswa sangat diperlukan disamping dari orang tua dan lingkungan. Bahkan, peran gurulah yang sangat penting. Mengapa demikian? Gurulah yang menghabiskan waktu lebih banyak dari pada orang tua di rumah. Dalam satu hari seseorang siswa akan banyak menghabiskan waktunya di sekolah.
Lingkungan sekolah yag akan membentuk kepribadian seorang siswa dan aka menentukan sikap dan mental siswa. Dan guru akan menjadi orang tua saat siswa berada di sekolah. Gurulah yang akan membimbing dan membentuk karakter siswa. Tentu sajaj dengan kemajemukan karakter dari masing-masing siswa. Disini dibutuhkan keprofesionalan guru untuk menghadapi berberbagai macam bentuk karakter yang dimiliki siswa.
Selain memahami karakter seorang guru juga dapat berperan sebagai orang tua pengganti. Dalam artian orang tua pengganti adalah seorang guru dapat dijadikan orang tua saat siswa berada di lingkungan sekolah. Mengambil peran seorang ayah atau ibu di sekolah. Karena dengan begitu siswa tidak merasa kurang perhatian dan batinnya akan merasa senang. Peran orang tua disini bisa diartikan sebagai yang memberi arahan memberi bimbingan mengenai hal yang baik dilakukan atau tidak. Membimbing dapat berupa dengan dorongn untuk selalu mendekatkan diri kepadasang pencpta yang akan dapat menenangkan mental dan jiwa.
Selanjutnya guru bisa menjadi tauladan yang akan menjadi acuan siswa dalam bertindak dan bersikap. Kebanyakan siswa akan meniru dan mencontoh apapun yang dilakukan oleh gurunya. Soerang guru bisa melakukan beberapa upaya untuk memberikan conth yang memberi manfaat untuk siswanya yang nantinya akan dapat menambah semangat belajar siswanya.
Selanjutnya guru bisa berperan sebagai teman.
Bagaimana guru bisa dikatakan sebagai teman? Makna teman sangatlah luas, tetapi makna teman disini adalah bagaimana guru bisa dijadikan tempat cerita dan tempat konsultasi tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh siswa. Setelah bagaumana guru dapat memahami karakter siswa dan menjadi orang tua yang membimbing selanjutnya siswaakan merasa nyaman
Ketika konsultasi masalah yang sedang dihadapinya dengan guru dan guru pun sebaliknya akan lebih memahami bagaimana mengenai jalan keluar yang harus ditemukan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh siswanya. Salah satunya adalah tidak sedikit siswa mempunyai konflik dengan temannya sendiri dan yang sudsh tidak asing adalah kasus perundungan yang merupakan salah satu faktor ekstenal dari gangguan Kesehatan mental. Perundungan dapat dikatakan sebagai faktor yang sangta berpengaruh terhadap gangguan Kesehatan mental.
Dengan hal itu siswa dapat berkonsultasi dengan gurunya dan akan lebih terpercaya dan akan membuat siswa sedikit lebih tenang dengan berkurangnya beban pikiran.
Terdapat beberapa macam kebutuhan-kebutuhan pokok jiwa yang perlu diperhatikan: pertama, kebutuha untuk bertumbuh. Kedua, kebutuhan untuk adanya yang disayangi. Ketiga, kebutuhan untutk menjadikan dirinya tempat atau objek yang disayangi. keempat, kebutuhan akan rasa aman dan terhindar dari berbagai gangguan dan kebutuhan untuk menghadang bahaya. Dengan beberapa hal tersebut peran guru untuk menghadapi Kesehatan mental siswa sangat perlu dan sangat relevan dengan beberapa dorongan untuk menjaga dan meningkatkan Kesehatan mental seorang siswa yaitu dengan memahami karaketeristik siswa yang majemuk, menjadi orang tua saat di sekolah, menjadi acuan dan teladan siswa dalam bertindak, dan menjadi teman.
Dengan beberapa upaya tersebut siswa akan merasa diriya aman dan nyaman, merasa batinnya terpenuhi dan menjadi hidupnya lebih bermakna dan yang terpenting siswa akan menyadari hidupnya sangat berarti dengan dia sebagai generasi muda yang akan memajukan bangsa ini di masa mendatang. Dan sebagai seorang guru profesionalisme itu perlu adanya untuk merealisasikan hakekat menjadi guru yang sesungguhnya.
