
RANTAU-Pemuda Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan menampilkan pesona alam, dan budaya masyarakat Dayak melalui kegiatan bernama Ruai Rindu Meratus bertemakan “The Guardian Of Harmonize”.
Kapten Tim Ruai Rindu Meratus Hendra Gunawan mengatakan, acara yang dilaksanakan di kawasan strategis nasional Bendungan Tapin, itu untuk mengangkat potensi wisata alam dan budaya di Kecamatan Piani.
“Ada ratusan peserta dari berbagai daerah di Kalsel yang ikut meramaikan acara tahunan ini. Acara kita sukses walaupun banyak rintangan dan halangan,” ungkap Hendra, di Rantau.
Hendra mengungkapkan acara yang digelar di kawasan Pegunungan Meratus, Desa Pipitak Jaya selama tiga hari tersebut juga untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.”Acara utama kita sejak event pertama pada 2019, yakni salah satunya adalah upacara Sumpah Pemuda,” ucap Hendra.
Selain itu, kata Hendra, kegiatan tersebut juga melibatkan masyarakat setempat baik sebagai talenta pada acara hiburan, ritual hingga penjualan produk khas Dayak Meratus.
“Ke depan, kita tak ingin masyarakat adat hanya jadi penonton saat pariwisata bertaraf nasional Bendungan Tapin selesai dibangun. Dengan event yang rutin dilaksanakan ini adalah upaya kita membuka pikiran masyarakat dan pada akhirnya SDM setempat mampu untuk menjadi pemeran utama di kampung halamannya,” ungkapnya.
Hendra mengungkapkan, meskipun Ruai Rindu Meratus masuk sebagai “calender of event” Kalimantan Selatan tak menjamin pendanaan untuk pelaksanaan.
“Selain dari dana proposal ke perusahaan swasta, kita panitia juga patungan, ada yang satu juta hingga Rp10 juta agar acara tersebut berjalan maksimal,” ungkapnya.
Tindakan nekat tersebut, ungkap Hendra, tergerak karena pemuda Tapin yang tergabung dalam Ruai Rindu Meratus memiliki rasa peduli untuk kemajuan masyarakat Dayak Meratus di Kecamatan Piani.”Kepada pemerintah daerah, kita harapkan melek terhadap potensi wisata di sana dan turun tangan secara penuh,” tutur Hendra.{[an/mb03]}