
RANTAU,- Diperkirakan sebanyak 4.000 Santri dan Santriwati memadati halaman kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Tapin pada puncak peringatan hari Santri yang digelar Pemkab. Tapin bersama Kementerian Agama Kabupaten Tapin, Jumat (27/10).
H Sabri SAG dalam laporan panitia yang disampaikan mengatakan, dilaksanakan peringatan hari santri tidak lain, dalam rangka merekatkan tali silaturahmi seluruh pondok pesantren, dengan pemerintah untuk lebih meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama di kabupaten Tapin.
Ia menambahkan, puncak hari santri juga digelar Bazar UMKM yang diikuti TP PKK Tapin, DWP Tapin, DWP Kementerian Agama, Pimpinan Daerah Aisyiah, pengurus cabang Muslimat NU, Ponpes Ibnu Salam desa Pabaungan Kecamatan CLS dan Ponpes Muthiul Huda Kecamatan Hatungun dan 5 tenda kerucut yang menampilkan produk makanan dan kerajinan dari masing – masing lembaga dan Pondok Pesantren.
Seperti yang diungkapkan, Kakan Kemenag Tapin H Najwan Noor MPd, peringatan hari santri yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober ialah untuk mengenang perjuangan para santri dalam merebut kemerdekaan.
Hari santri merupakan pengakuan terhadap peran ulama dan santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Karena itu melalui momentum mengajak seluruh santri dan santriwatinya, agar dapat mengisi kemerdekaan dengan terus belajar.”Karena dengan belajar, bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju dan cerdas, sehingga tidak ada lagi bangsa lain yang merendahkan bangsa Indonesia,” ujarnya
Najwan Noor menambahkan, perjuangan atau jihad sekarang tidak lagi dengan mengangkat senjata, jihad sekarang adalah bagaimana kita menanamkan akidah dan akhlak kepada generasi penerus bangsa, agar bangsa kita terhindar dari kemerosotan moral yang dapat menjadi perpecahan dalam tubuh bangsa.
Dalam kesempatan itu Ketua DPRD Tapin H Yamani SAK MM menyampaikan, ucapan selamat hari santri kepada seluruh santri dan santriwati di kabupaten Tapin.
Senada PJ Bupati Tapin M Syarifudin MPd mengatakan, peringatan hari santri bertujuan untuk memperingati perjuangan para ulama dan santri dalam mengusir penjajah, oleh karena itu penetapan hari santri ini merupakan bukti pengakuan negara atas perjuangan para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan.
Oleh karena itu momen hari santri ini, harus ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan, ujarnya.{[her/mb03]}